Reporter: Sudirman Syarif
MANDARNESIA, Mamuju – Pasca gempa tektonik 5,8 magnitude di Selatan Makassar, Mamuju Sulawesi Barat menyebabkan ribuan warga memilih mencari lokasi aman ke perbukitan. Warga yang trauma dengan gempa merusak tahun lalu, membawa keluarga dan barang berharganya.
Dari pantauan mandarnesia.com puluhan warga telah mendirikan tenda darurat di sekitar lokasi pengungsian Aholeang-Rui di Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
“Kita sudah trauma dan pengalaman dengan gempa lalu, makanya kita memilih mencari aman,” kata Jamaluddin, Rabu (8/6).
Gempa terjadi sekitar pukul 12.32.36 WIB wilayah Pantai Barat Mamuju, Rabu (8/6). Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,77° LS ; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer arah Barat Tapalang, Barat, Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km.
Jenis dan mekanisme Gempa bumi, dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di lepas pantai Mamuju.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Dampak gempa bumi, kerusakan sejumlah bangunan di Mamuju dengan skala intensitas V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), daerah Majene dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Pinrang dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah.