Ephesos, Kota Yunani Kuno di Turki


Oleh. Dr. Aco Musaddad HM

Turki sangat dikenal dengan tempat pariwisatanya sangat beragam dan unik, ditunjang dengan letaknya yang strategis. Awal pandemi seluruh tempat pariwisata di dunia ditutup untuk umum. Pada saat diberlakukan new normal, pemerintah Turki berhasil meyakinkan para wisatawan tentang keamanan berwisata di Turki dengan meluncurkan sertifikat pariwisata sehat di berbagai sektor penunjang seperti; pada transportasi udara, laut dan darat demikian pula pada pada penginapan, restoran dan obyek wisata.

Kali ini saya memanfaatkan momentum tersebut untuk berkunjung ke Turki bersama keluarga, salah satu tempat yang saya kunjungi adalah kota tua Yunani Ephesos.

Wikipedia menyebutkan bahwa Ephesos; bahasa Turki: Efes) atau sering juga disebut Efesus (bahasa Latin: Ephesus) adalah kota Yunani kuno, dan di kemudian hari menjadi kota Romawi, di pesisir barat Asia Kecil, dekat Selçuk modern, Provinsi Izmir, Turki. Kota ini adalah salah satu dari dua belas kota anggota Liga Ionia pada masa Yunani Klasik.

Kota Ephesos sekarang berada di Selcuk, Propinsi Izmir Turkey. Negara ini menjadikannya sebagai salah satu obyek wisata utama yang wajib dikunjungi di dunia. Propinsi Izmir terletak di Turkey sisi Asia dan ditempuh 1- 1,5 jam dengan pesawat dan 9-10 jam dari Istanbul dengan jarak 298 mil (478 km). Kota ini sangat penting sebagai pintu masuk utama negara Turkey.

Memasuki Ephesos seakan kita berada di zaman Romawi Kuno dan Yunani kuno yang sarat dengan dunia mitologi, tempatnya sangat kreeen.
Kota ini pernah hancur akibat gempa bumi dahsyat, namun kemudian dibangun kembali, dan saat ini menjadi ” must visit place” di dunia.
Kota Ephesos memiliki sejarah sangat panjang, bahkan hingga saat ini para peneliti dari seluruh dunia belum dapat menggali seluruh hasil kebudayaan dari peradaban kota tersebut.

Diperkirakan masih ada ribuan benda-benda peninggalan kota Ephesos yang masih tertimbun, dan perlu digali. Para sejarawan berkesimpulan bahwa Ephesos telah dihuni manusia sekitar 6000 thn SM.

Memasuki Ephesos masih dapat ditemukan sisa reruntuhan bangunan kuil Artemis yang merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno. Kuil yang dibangun pada tahun 550 SM lalu dihancurkan oleh St.John Chryoston bersama pasukannya pada tahun 401 SM.

Semakin ke dalam kita berjalan kaki di saat melewati gerbang Hercules nampak kejauhan perpustakaan Celcius yang dibangun pada tahun 117 M – 135 M oleh Gaius Julius Aquilla sebagai bentuk penghormatan kepada mendiang ayahnya Tiberius Julius Celcus Polemaeanus. Perpustakaan Celcius menyimpan sekitar 12 ribu gulungan naskah yang diambil dari berbagai wilayah, dan gedung perpustakaan dijadikan monumen makam para keturunan Julius Celcus.

Memasuki perpustakaan yang saya perkirakan berlantai dua ini hanya tersisa pilar-pilar besar dan tembok depan. Bangunan ini pernah dihantam gempa pada abad ke 10 M. Bagian kanan dari perpustakaan Celcius adalah kompleks pasar rakyat dan di depannya adalah apotik. Keluar dari Perpustakaan Celcius saya menuju ke grand teater of Ephesos yang berada sekitar 200 – 300 meter dari perpustakaan Celcius berjalan kaki melewati jalan utama kota kuno Ephesos yang berlantaikan marmer dan batu gunung.

Nampak grand teater sedang direnovasi oleh pemerintah Turkey dijaga oleh ketat oleh pihak keamanan. Alhamdulillah saya dipersilahkan masuk untuk melihat langsung situasi grand teater Ephesos. Grand teater ini dibangun pada periode Helenistik, namun direnovasi pada periode Romawi. Butuh waktu 60 tahun untuk menyelesaikannya.

Grand teater adalah teater terbesar di Asia kecil dengan kapasitas 24.000 kursi dan 1000 tempat berdiri. Grand teater ini berfungsi sebagai tempat pertunjukan seni dan pementasan drama juga sebagai tempat balai pertemuan dan adu gladiator dengan binatang khas Romawi.

Keluar dari Ephesos saya menyempatkan diri mampir melihat WC jaman Yunani Kuno, bentuknya berjejer tanpa ada pembatas di ruangan yang cukup besar.
Untuk menjajaki kota Ephesos secara keseluruhan butuh waktu sekitar 2-4 jam.

Tempat ini sangat cocok dikunjungi oleh para pelajar mahasiswa dan peneliti maupun masyarakat umum yang sekedar ingin tahu sejarah masa lalu.

Di saat kaki saya keluar dari kota Ephesos, saya membayangkan betapa modernnya tata kota Ephesos ini mulai dari gedung pemerintahan, pasar, pemukiman penduduk fasilitas umum tertata dengan baik. Terkesan bahwa kota ini di jamanya adalah kota yang sangat modern, maju dan makmur.