Laporan: Wahyudi Muslimin
POLEWALI, mandarnesia.com–Partai Gelombang Rakyat atau Partai Gelora berhasil masuk 10 partai versi lembaga survey Voxpoll. dan menggeser beberapa partai lama.
Partai yang didirikan politisi Anis Matta dan Fakhri Hamzah ini adalah partai politik di Indonesia yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 2019. Partai ini didirikan oleh 99 orang dari 34 provinsi di Indonesia. Partai ini dideklarasikan dalam acara konsolidasi nasional di Jakarta, 10 November 2019 (Wikipedia).
Menurut Hajrul Malik, Ketua DPW Partai gelora Sulawesi Barat ini merupakan pencapaian yang patut disyukuri dengan terus bekerja keras.
“Alhamdulillah, lembaga survey Voxpoll, merilis Partai Gelora masuk 10 besar, menggeser beberapa Partai lama. Capaian elektabilitas 1,4%, patut kita syukuri dengan terus bekerja keras tanpa sambat, hingga elektabilitas tercapai diatas ambang batas PT 4%.” Ujar Hajrul melalui pesan WhatsApp kepada mandarnesia.com.
Menurutnya kerja keras kader Gelora selama 2 tahun, tidak sia-sia dan mulai nampak hasilnya.
“Ini baru capaian kecil, nggak perlu menepuk dada. Nggak perlu pula minder, saat ada yang menganggap Gelora partai 0%. Nyatannya Gelora terus tumbuh kok. Ada memang, sebagian kader kader partai pemilik kursi parlemen, merasa diatas angin karena capaian elektabilitas partainya diatas 5-7%, bahkan ada yg diatas 10%.” Sebutnya.
Ditambahkan Hajrul meski capaian sebesar itu sebenarnya nggak tinggi-tinggi amat dan tidak ada yang perlu dibanggakan, jika dibandingkan dengan sumberdaya sangat besar yang dikeluarkan selama 5 kali pemilu.
“Sunnatullahnya, pertumbuhan yang baik itu pelan tapi pasti dan bertahap. Karena akar yang kuat dan batang yang kokoh perlu ruang dan waktu untuk bertumbuh. Tapi bukan pertumbuhan yang stagnan. Berumur puluhan tahun tapi akar, batang dan capaian hasilnya segitu segitu saja” tambah Hajrul.
Lebih jauh mantan Anggota DPRD Mamuju itu menjelaskan bahwa seperti itulah Partai Gelora seharusnya tumbuh. Tak perlu tiba-tiba menjadi gelembung besar tapi cepat kempesnya. Tapi menjadi gelembung kecil yang pelan-pelan membesar dan membesar hingga menjadi pemenang pemilu di Indonesia.
“Gelora juga bukan ancaman entitas politik manapun, karena kita berkolaborasi, mengajak bukan ingin menguasai sendiri. Terlalu besar problem yang dihadapi Indonesia dan itu tidak bisa diselesaikan sendiri. Karena gak ada partai yang mampu ngurus 260 juta penduduk sendiri, tanpa melibatkan yang lain.” Tutupnya.