Belajar dari Bantul, Bupati Polman Tinjau TPA Piyungan untuk Atasi Masalah Sampah

MANDARNESIA.COM, Bantul — Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar terus mencari solusi inovatif dalam mengatasi persoalan sampah. Sebagai langkah konkret, Bupati Polewali Mandar H. Samsul Mahmud melakukan kunjungan lapangan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan, Bantul, Yogyakarta, Selasa (15/4/2025).

Kunjungan ini dilakukan usai menghadiri pertemuan dengan Menteri Transmigrasi dan Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial di Jakarta. Dari Ibu Kota, Bupati bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Polewali Mandar, Muh. Jumadil Tappawali, langsung terbang menuju Yogyakarta.

Menurut Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Kominfo SP) Polewali Mandar, Aco Musaddad HM, kunjungan tersebut difokuskan untuk mempelajari secara langsung pola pengelolaan sampah terpadu yang diterapkan di TPA Piyungan.

Belajar dari TPA Piyungan Bantul: Dari Pemilahan hingga Pemusnahan Sampah

Dalam kunjungan itu, Bupati Samsul Mahmud menyoroti lima poin penting yang menjadi bahan kajian untuk diterapkan di Polewali Mandar:

  1. Pengolahan Sampah Terpadu dan Terintegrasi — Meliputi pengelolaan sampah dari hulu ke hilir dengan sistem ramah lingkungan.
  2. Pengoperasian Mesin Pemusnah Sampah Tanpa Asap — TPA Piyungan menggunakan lima unit alat incinerator untuk membakar sampah dengan efisiensi tinggi dan minim polusi.
  3. Proses Pemilahan Sampah — Sampah yang masuk dipilah secara manual di atas conveyor, lalu diproses dengan mesin pemilah untuk menghasilkan bubur organik dan sampah residu.
  4. Pembakaran Sampah Residu — Proses pembakaran berlangsung selama satu jam untuk 3,5 meter kubik atau setara dua ton sampah, hingga menjadi abu atau arang.
  5. Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah — Warga sekitar TPA Piyungan aktif membangun fasilitas pemilahan dan pengolahan sampah secara mandiri, yang memberi nilai tambah ekonomi, baik secara individu maupun kelompok.

Rencana Replikasi Model TPA Piyungan di Polewali Mandar

Bupati Samsul Mahmud menegaskan bahwa hasil dari kunjungan tersebut akan menjadi dasar dalam merumuskan strategi pengelolaan sampah di Polewali Mandar. Ia juga telah menginstruksikan kepada Kadis DLHK untuk:

  • Mendokumentasikan secara rinci seluruh proses pengolahan di TPA Piyungan, termasuk kelebihan dan kekurangan sistem yang diterapkan.
  • Melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar guna mengkaji dampak sosial dan ekonomi dari pengelolaan sampah di kawasan tersebut.
  • Menyusun desain replikasi sistem TPA Piyungan yang akan disesuaikan dengan karakteristik daerah Polewali Mandar.

TPA Piyungan Dinilai Mirip dengan TPA Amola

Kepala DLHK Polewali Mandar, Muh. Jumadil Tappawali, mengatakan bahwa TPA Piyungan dipilih sebagai lokasi studi banding lantaran memiliki banyak kesamaan dengan TPA Amola yang berlokasi di Kecamatan Binuang, Polewali Mandar.

“TPA Piyungan memiliki kondisi geografis yang mirip dengan TPA Amola. Selain itu, Piyungan pernah mengalami penutupan operasional sebelum kemudian direvitalisasi menjadi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST),” jelas Jumadil.

Sebagai bagian dari efisiensi anggaran, dalam kunjungan ini Bupati hanya didampingi oleh Kepala DLHK. (WM)