Afzal: Pancasila Digali dari Nilai Kemajemukan #PekanPancasila

Pancasila Final untuk Indonesia #PekanPancasila -
Ilustrasi/Foto: www.rilis.id

MAMUJU–Pancasila ideologi negara yang dibangun oleh stakeholder negara ini, untuk menjadi acuan berbangsa dan bernegara. Dasar negara ini digali dari nilai-nilai luhur keagamaan khususnya agama Islam.

Hal tersebut disampaikan Muhammad Afzal Mahfuz SH, yang juga anggota DPR RI Dapil Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) via
whatsApp miliknya, Jumat (2/6/2017) sore.

Menurut Muhammad Afzal, sebelumnya pada Piagam Jakarta yang merupakan salah satu draf rancangan Pancasila mengandung kental unsur agama Islam.

“Namun mempertimbangkan kemajemukan, akhirnya diubahlah menjadi Sila Ketuhanan Yang Maha Esa,” ujar Afzal.

Selain nilai-nilai agama Islam kata Muhammad Afza, Pancasila juga menggali unsur agama lainnya yang tumbuh dan hidup di Indonesia. Untuk kemudian terjadi kombinasi yang sempurna, dengan mempertimbangkan dan memperhatikan unsur-unsur budaya kedaerahan yang menjadi pondasi kemajemukan.

“Sehingga melahirkan Bhinneka Tunggal Ika, ideologi ini harus dipelihara dirawat dan terus dikembangkan dengan tidak meninggalkan nilai-nilai luhurnya. Dengan perkembangan zaman sekarang ini, Pancasila pun harus bisa menyesuaikan kemajuan zaman dan peradaban manusia modern yang berkembang,” jelasnya.

Maka, kata Afzal, di Hari Lahir Pancasila, dirinya mengajak semua unsur elemen bangsa merenungkan dan merefleksikan diri untuk selalu menghayati secara mendalam Ideologi negara. Dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama, moral, dan budaya untuk kemajuan bangsa, perbaikan moral rakyat dan peningkatan kemakmuran rakyat demi tercapainya cita-cita.

“Angan-angan dan mimpi para pejuang dan pendiri negara ini Indonesia makmur dan sejahtera, serta menjadi negara yang disegani di dunia. Generasi muda bangsaku telah tertitipkan warisan terbesar kepada-Mu, yaitu kemerdekaan yang hakiki. Jangan sia-siakan mari bergandengan tangan bahu membahu membangun negeri. Salam kemerdekaan dan selamat hari lahir Pancasila,” pungkasnya. (*)
#BusriadiBustamin