MAMUJU-Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) masih meyisakan beberapa persoalan. Olehnya itu, di tangan Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar (ABM) dan Wagub Sulbar Enny Anggraeny Anwar (Enny) dituntut merapikan perkara ini. Salah satunya pada sektor pendidikan.
Dikutip dari status facebook milik Muhammad Zakir Akbar, mengirim pesan buat Gubernur Sulbar yang baru.
“Sulbar kini bukanlah Sulbar yang dulu. Telah jamak kemajuan di berbagai matra kehidupan rakyatnya. Tapi, situasi ini tak perlu lantas membuat kita berbangga hati. Salah satu masalah utama provinsi ke 33 ini ada di sektor pendidikan,” tulis Zakir beberapa jam lalu, Selasa (23/5/2017).
Menurut Zakir, merujuk pada data BPS tahun 2015, rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas di Sulbar hanya 6.94 tahun. Itu artinya setara dengan kelas 1 SMP.
“Jika bagian ini tidak segera dibenahi, maka 20 tahun mendatang Sulbar akan sulit menjadi “tuan rumah” di kampung besar AFTA. Sulbar akan tetap menjadi provinsi pengimpor tenaga kerja. Sulbar akan kepayahan menaikkan capaian IPM-nya,” katanya.
Secara sederhana, kata Zakir, 5 tahun kepemimpinan ABM-ENNY semestinya mampu menaikkan rata-rata lama sekolah hingga 8-9 tahun.
“Kenapa bisa? Ruang kewenangan pengelolaan SMA/SMK yang telah beralih ke provinsi dan besarnya ruang fiskal menjadi kata kuncinya.
Betapa tidak, data Kemedikbud bahwa APM SM sederajat 2015/2016 Sulbar yang baru mencapai 60,57, adalah gambaran situasi bermasalahnya Sulbar pada level pendidikan menengah. Dan karenanya, angka yang rendah itu menjadi peluang besar bagi Pemerintah Provinsi Sulbar,” jelasnya.
“Semoga isu ini menjadi salah satu prioritas dalam penyusunan RPJMD,” harapnya.
#BusriadiBustamin