Reporter: Sudirman Syarif
MANDARNESIA, Mamuju – Pj Gubernur Sulbar Akmal Malik menyampaikan, kehadiran BNPB menjadi kekuatan bagi masyarakat Sulbar dalam menghadapi bencana. Apalagi, masyarakat masih khawatir atas kejadian gempa tahun sebelumnya.
“Peristiwa 2021 sangat menghantui masyarakat kita. Sehingga paska kejadian sejumlah masyarakat langsung mengungsi dari tempat kejadian,” ungkapnya, Kamis, 9 Juni 2022.
Namun masyarakat belum terkoordinir dalam melakukan pengungsian. Akmal berharap terus dilakukan edukasi masyarakat, memberikan kesadaran agar bisa hidup ramah dengan bencana.
“Sulbar berada di atas wilayah rawan bencana. Sulbar supermarketnya bencana, adanya gempa banjir longsor, jadi membutuhkan perhatian luar biasa. Dan membutuhkan edukasi kepada masyarakat dalam menyikapi bencana,” ungkapnya.
Kunjungan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, sekaligus menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) dan bantuan logistik, serta peralatan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
Adapun bantuan, berupa Dana DSP sebesar Rp250 juta untuk Pemprov, beserta logistik dan peralatan kebencanaan, DSP Rp100 kuota untuk Polda Sulbar, DSP Rp150 juta untuk Danrem 142/Tatag, dan DSP untuk dua kabupaten, Majene-Mamuju masing masing Rp250 juta.
Salah seorang warga Mamuju, Ratna mengatakan pengalaman gempa tahun lalu membuatnya segera berkemas menuju titik kumpul di kantornya.
“Meski tetap dihantui trauma gempa tahun lalu, tapi kami sepertinya sudah lebih waspada pada gempa susulan,” ujarnya ke mandarnesia.com Kamis, (9/6) malam. (wm/*)