MAMUJU – Penggunanan bahasa daerah dewasa ini mesti menjadi perhatian serius. Serbuan modernisasi diberbagai lini menjadi bagian yang dianggap memicu tergerusnya bahasa daerah sebagai simbol keragaman di Indonesia.
Berdasarkan data BPS tahun 2011 sekira 79,5 % penduduk Indonesia menggunakan bahasa daerah di lingkungan rumah tangga. Kalau itu terjadi angka tersebut akan menjadi data kemunduran bahasa daerah yang sudah menjadi sejarah berdirinya negara ini.
Salah satunya bahasa daerah Mandar Sulbar, sekalipun belum ada data secara gamblang menyebutkan. Namun, ragam dan ciri bahasa daerah ini dianggap harus mendapat perhatian sejak dini, sehingga keberadaannya tidak menjadi bagian dari bahasa daerah yang lambat laun terancam keberlangsungannya.
“Butuh niat baik dan perhatian dari kita semua untuk ikut membantu menyelamatkan bahasa Mandar ini,” tutur pemerhati pendidikan Dr. Sri Musdikawati, kepada mandarnesia.com, Sabtu (26/11/2017).
Menurut alumnus Doktor Universitas Negeri Makassar (UNM) itu, beberapa poin dianggapnya akan menjadi tergerusnya bahasa daerah di Mandar. Diantaranya pertama, masih adanya orang yang tidak bangga dan malu berbahasa Mandar.
Kedua, ada beberapa orang tua yang tidak memotivasi penggunaan bahasa Mandar ini di lingkungan rumah. Sehingga anak tidak terbiasa. Ketiga, di era global banyak orang lebih bangga bisa berbahasa asing daripada berbahasa daerah. Terakhir, pemerintah sendiri tidak mendorong penggunaan bahasa Mandar baik di lingkungan pemerintahan maupun sekolah.
“Banyak orang tidak lagi menganggap penting berbahasa Mandar, dan banyak generasi muda kita tidak bangga berbahasa Mandar. Meskipun, menurut hasil observasi saya, sesungguhnya banyak siswa yang saat ditanya penting atau tidak belajar bahasa Mandar? Mereka menganggapnya penting,” katanya.
Untuk mengantisipasi keadaan tersebut kata Sri, perlu dilakukan intervensi pada dunia pendidikan baik untuk mendorongnya lewat muatan lokal itu sendiri maupun dengan cara lainnya.
Selain itu, sosialisasi masif lewat media disebutnya sangat penting dilakukan. Disamping mendorong penggunaan bahasa Mandar dalam rumah tangga dan melakukan kajian-kajian yang berkaitan dengan bahasa Mandar.
#AyubKalapadang
Sumber: twitter.com