Shalat Tahiyatul Masjid di Hagia Sophia

Oleh: Aco Musaddad HM.

Hagia Sophia dalam bahasa Turki, disebut Ayasofya, dan bahasa latin; Sancta Sophia. Hagia Sophia juga pernah dikenal sebagai gereja kebijaksanaan suci (Church of the holy wisdom) dan gereja kebijaksanaan ilahi (Church of Divine Wisdom).

Bangunan Hagia Sophia pertama kali didirikan di atas pondasi atau tempat kuil pada tahun 325 Masehi, atas perintah Kaisar Konstantinus I. Putranya konstantinus II kemudian menjadikan menjadi gereja ortodoks pada 360 Masehi. Hagia Sophia saat menjadi gereja dan tempat para penguasa dimahkotai dan menjadi Katerdal paling besar beroperasi sepanjang periode Bizantium.

Pada tahun 1453 Masehi, Era Kekaisaran Bizantium berakhir karena ditaklukkan oleh Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih dari Kekaisaran Ottoman. Di era Muhammad Al Fatih inilah status Hagia Sophia dikonversi menjadi Mesjid.

Nama Hagia Sophia yang berarti tempat suci bagi Tuhan tetap dipertahankan oleh Muhammad Al Fatih dan hanya mengubah statusnya menjadi gereja ke mesjid.
Di dalam Hagia Sophia masih banyak ditemukan lukisan bercorak Kristen lalu ditutupi menggunakan plaster.

Hagia Sophia difungsikan menjadi sekitar 482 tahun atau hampir 5 abad.Pada Kesultanan Ottoman bubar dan berubah menjadi Republik Turki, Presiden Turki pertama Kemal Attaturk mengubahnya menjadi museum dan membuka kembali plaster yang ditutup beberapa abad lamanya, lalu muncullah gambar Bunda Maria yang menggendong bayi berdekatan dengan tulisan Allah Muhammad, nama Khulafaur Rasyidin dan cucu Nabi Muhammad SAW.

Pada 10 Juli 2020 Presiden Recep Tayyip Erdogan mengubah kembali Hagia Sophia menjadi Mesjid melalui putusan administrasi utama Turki. Maka dimulailah shalat Jum’at pertama yang dihadiri langsung Presiden Erdogan bersama ribuan jama’ah lainnya menunaikan shalat Jum’at di Hagia Sophia.

Pada 13 Februari 2022, saya bersama keluarga dan rombongan lainnya dari Indonesia, bergabung dalam Join Trip Nusantara (JTN), menginjakkan kaki di Masjid Hagia Sophia terletak di jantung Kota Istanbul berhadapan langsung dengan Blue Mosque.

Meskipun sudah berubah menjadi masjid, Hagia Sophia semakin memiliki magnet yang kuat untuk dikunjungi, terbukti pagi itu cukup banyak wistawan dari berbagai negara mengunjungi Hagia Sophia, meskipun masih dalam situasi pandemi.

Memasuki Masjid Hagia Sophia saya memilih langsung menunaikan shalat sunah tahiyatul masjid, bersujud sebagai ungkapan rasa syukur dapat shalat di masjid yang cukup bersejarah dalam perdaban dunia, dalam sejarahnya empat kali berubah fungsi.

Arsitektur masjid bagian dalam dapat menceritakan sejarah panjang bangunan ini.

Karpet hijau yang membentang, Kaligrafi Allah, Muhammad, dan nama para sahabat yang ditulis oleh Kazasker Mustafa Zet kaligrafer terkenal di era Sultan Muhammad Al Fatih masih dapat disaksikan karyanya. Beberapa peninggalan bangunan Sultan Mehmed Al Fatih masih terawat dengan baik seperti Mihrab untuk khatib, 4 menara untuk mengumandangkan adzan, madrasah, dapur umum hingga perpustakaan masih dapat kita saksikan. Semoga dengan beralih fungsinya Hagia Sophia dapat menjadikan momentum untuk kebangkitan Islam di Benua Eropa.