RBMN I Manggewilu Alih Media Enam Mushaf Tua

oleh
oleh
Sumber Foto: Fb. Thamrin Uwai Randang

MANDARNESIA.COM, Majene –Rumah Baca dan Museum Naskah (RBMN) I Manggewilu akan melakukan alih media terhadap enam manuskrip Mushaf Al Quran Tua yang ada di Majene.

Pelaksanaan kegiatan alih media manuskrip Al Quran tua diawali dengan forum group Discussion (FGD) yang dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene, Ahmad Djamaan, Selasa, 17 September 2025.

Dalam sambutannya saat mebuka kegiatan FGD, Ahmad Djamaan menyatakan dukungan penuh atas aktivitas literasi dan kebudayaan yang selama ini dilaksanakan Rumah Baca dan Museum Naskah I Manggewilu.

FGD yang dilaksanakan di Sekretariat RBMN I Manggewilu, menghadirkan dua orang pemateri, yaitu, Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Sulawesi Barat, Adi Arwan Alimin dan salah satu penggiat kebudayaan Sulawesi Barat, Tammalele.

Pemilik mushaf Al Quran yang akan dialih mediakan juga turut serta dalam FGD. Serta dua orang perwakilan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVIII Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.

Dalam paparannya, Adi Arwan Alimin, mengungkapkan ada banyak muatan sejarah yang bisa digali dari enam manuskrip tua yang akan dialih media. “Hal ini sangat mungkin akan mengantar kita pada pemahaman tentang kapan dan bagaimana ketika Islam pertama kali masuk di Mandar,” tuturnya.

Terkait pelestarian terhadap Mushaf Al Quran, Adi Arwan Alimin, berpesan agar pemilik berhati-hati dalam merawatnya. “Bahkan paparan blits kamera bisa merusak kualitas mushaf Al-Quran, atau manuskrip yang ada,” tutur Adi.

Founder RBMN I Manggewilu, Thamrin, pada kesempatan yang sama, mengatakan bahwa alih media mushaf Al Quran menjadi media digital penting dilakukan untuk menjaga manuskrif yang dimiliki masyarakat agar tetap terjaga dan tidak punah.

Karenanya, lanjutnya, tidak berhenti hanya proses alih media, kegiatan ini juga akan melakukan perawatan terhadap fisik Mushaf Alquran tersebut.

“Kami sudah menyiapkan bahan khusus untuk melakukan perawatan,” urai Thamrin.

Enam Mushaf Al Quran yang akan dilakukan proses alih media, kata Thamrin, merupakan milik masyarakat yang tersebar pada beberapa tempat di Majene. Kegiatan alih media sendiri akan berlangsung sampai tanggal 21 September 2025.