MAMPIE, mandarnesia.com — Pasca terpilihnya pengurus 22 Mei 2021 lalu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Mandar Periode 2021 – 2024, menggelar rapat kerja.
Kegiatan dipusatkan di Wisata Pantai Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupeten Polewali Mandar, Sulbar, 25-26 Juni 2021, diikuti 19 anggota AJI Mandar yang tersebar di lima kabupaten Sulawesi Barat.
Pada Jumat, 25 Juni 2021, sebelum memasuki agenda utama rapat kerja, anggota AJI Mandar memanfaatkan waktu untuk diskusi seputar wacana kekerasan jurnalis di Sulawesi Barat sepanjang 3 tahun terakhir. Termasuk upaya mengokohkan eksistensi organisasi kedepan.
Sabtu 26 Juni 2021, agenda utama yakni Rapat Kerja dimulai. Diawali dengan sambutan Ketua AJI Kota Mandar periode 2021 – 2024 Rahmat F.A.
Rahmat menjelaskan bahwa selain membahas program kerja, raker ini sengaja dilaksanakan secara offline dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Raker ini juga dimanfaatkan untuk berdiskusi banyak hal terkait isu kebebasan pers, profesionalisme jurnalis dan juga isu ketenagakerjaan khususnya para pekerja media,” ucap Rahmat.
Secara internal, pada agenda raker kali ini tentu sebagai upaya untuk kembali membangun solidaritas seluruh anggota AJI Kota Mandar. Ia berharap dalam masa kepemimpinannya, seluruh pengurus inti dan anggota AJI Kota Mandar bisa membangun sinergitas dalam mewujudkan semua program yang telah dirumuskan secara bersama-sama.
“Semua program yang telah kita rumuskan, tentu kita harus mampu wujudkan dengan cara membangun sinergitas dan kerja sama yang baik oleh seluruh anggota AJI Mandar,” harap Rahmat.
Usai pemaparan Ketua AJI Kota Mandar, agenda selanjutnya adalah pembacaan nama koordinator divisi atau bidang yang akan membantu progres AJI Mandar ke depan. Pada kepengurusan AJI Kota Mandar terdapat 7 Divisi atau bidang yakni, Bidang Organisasi Hubungan Antar Lembaga, Bidang Advokasi dan Lingkungan, Bidang Pendidikan, Bidang Serikat Pekerja, Bidang Penelitian Komunikasi dan Data, Bidang Gender, Anak dan Kelompok Marginal, dan Bidang Wirausaha.
Dari tujuh divisi atau bidang itu masing – masing dikoordinatori oleh Muh Ilham, Riadi Syam, Ilham Wasi, Jamaluddin MT, Muh Abdi, Karmila Bakri dan Syarifuddin. Tak hanya Divisi yang menjadi pembahasan, Koordinator AJI Kota Mandar Biro Mamuju juga ditetapkan pada saat itu yang masih dijabat oleh Anhar.
Selain itu, pada kepengurusan AJI Mandar Periode 2021 – 2024, Majelis Etik diisi oleh tiga nama diantaranya, Ali Muchtar, Jhamhur Anjasmara dan Rasman Abdul Rahman. Sementara Majelis Pertimbangan Organisasi dijabat oleh Edy Junaedi, Muhammad Ridwan Alimuddin, dan Sudirman Samual.
Dari semua divisi atau bidang yang ada, lahirlah sejumlah program kerja diantaranya, pada Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga akan melakukan penerimaan dan pembinaan calon angggota baru, optimalisasi Iuran bulanan, rapat rutin pengurus inti AJI Mandar Online dan Offline sebulan sekali, rapat anggota AJI Kota Mandar per triwulan, dialog bulanan penguatan anggota AJI Kota Mandar, road show ke stakeholder. Untuk Bidang Advokasi dan Lingkungan 3 program pamungkas yang menjadi usulan yakni pelelatihan advokasi kebebasan pers, pelatihan advokasi lingkungan dan workshop peliputan isu Lingkungan.
Sementara Bidang Pendidikan, Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ) turut menjadi perhatian mereka, termasuk literasi ke-AJI-an untuk Anggota AJI Kota Mandar serta Pelatihan jurnalisme kampus dan jurnalisme warga. Bidang Serikat Pekerja lebih memprioritaskan pada Workshop ketenagakerjan, memperjuangkan kesejahteraan jurnalis serta membuat MoU dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam rangka perlindungan ketenagakerjaan anggota.
Untuk Bidang Penelitian, Komunikasi dan Data, akan lebih banyak konsentrasi pada agenda riset kekerasan terhadap jurnalis di Sulawesi Barat, riset perkembangan jurnalis dan perusahaan media di Sulawesi Barat termasuk riset tentang diskriminasi gender di Sulawesi Barat. Khusus pada Bidang Gender, Anak dan Kelompok Marginal mereka akan fokus pada program meningkatkan kualitas karya jurnalisme terkait isu gender, anak dan kelompok marginal, peningkatan pengembangan kapasitas Jurnalis Perempuan, sosialisasi hak jurnalis perempuan, workshop kolaborasi NGO perlindungan perempuan dan anak, kampanye digital untuk melawan kekerasan perempuan dan anak, membangun jejaring komunitas akar dan advokasi kasus predator anak, dan pada Bidang Usaha fokusnya lebih kepada upaya membangun usaha kreatif untuk meningkatkan kas organisasi. (rls)