1,530 Bayi Penyu Dilepasliarkan ke Laut

MANDARNESIA.COM, Mampie — Sebanyak 1,530 tukik atau bayi penyu dilepasliarkan selama Festival Penyu berlangsung di kawasan Rumah Penyu Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Festival yang dihelat 19-21 Juni ini dikunjungi ribuan dan juga berhasil menyedot wisatawan mancanegara yang sengaja datang khusus untuk mengikuti Festival Penyu di Mampie ini.

Festival yang memadukan antara pariwisata dan konservasi ini merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Kelompok Sahabat Penyu sebagai ajang kampanye lingkungan dan promosi wisata berkelanjutan di Kabupaten Polewali Mandar, khususnya di Pantai Mampie.

Muhammad Yusri, yang akrab disapa Yusri Mampie, merupakan founder Sahabat Penyu. Dalam keterangan tertulisnya keapada mandarnesia.com menyebut bahwa 1,530 tukik atau bayi penyu telah dilepasliarkan selama Festival Penyu.

“Ada sekitar 1,530 tukik yang kita lepasliarkan selama Festival Penyu berlangsung. Namun, proses pelepasannya ini tidak sekaligus melainkan secara bertahap setiap hari selama festival ini berlangsung,” sebut Yusri.

“Alasan kami proses pelepasannya secara bertahap lantaran ada banyak pengunjung festival, tentunya anggota kami tidak mampu untuk mengontrol semuanya, jadi kami lepas secara bertahap demi keselamatan tukik menuju laut lepas,” tambahnya.

Foto: Sahabat Penyu

Yusri juga menambahkan bahwa tukik yang dilepasliarkan merupakan hasil adopsi oleh TJSL PT Pegadaian Kanwil VI Makassar, yang merupakan sponsor kegiatan sebanyak 1,000 tukik, dan dari Sahabat Penyu sebanyak 530 tukik. Semua tukik ini berasal dari penangkaran Sahabat Penyu.

Risnawati, salah seorang pengunjung Festival Penyu asal Makassar, mengaku sangat senang bisa hadir di Festival Penyu Mampie.

“Senang sekali bisa hadir di event yang keren ini menurut saya. Dan alhamdulillah, saya berkesempatan melepaskan anak penyu bersama pengunjung lainnya,” kata Risnawati.

Festival Penyu di Pantai Mampie ini tidak hanya menjadi ajang pelepasan tukik, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi dan kesadaran akan pentingnya pelestarian penyu dan ekosistem laut. Event ini diharapkan dapat terus menjadi daya tarik wisatawan dan mendorong kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat. (Rls/WM)