Mamuju – Dusun Ambo Utara Desa Bala Balakang Timur Kabupaten Mamuju salah satu pulau yang paling merasakan ganasnya abrasi laut. Daratan baratnya telah terkikis hampir 50 meter selama lima tahun terakhir.
Dengan tanggul seadanya, yang diambil dari sisa bangunan jembatan kayu yang telah roboh, warga bahu-membahu membangun tanggul, dengan harapan dapat meredam keganasan ombak. Pemandangan ini direkam mandarnesia.com Kamis (20/4/2017).
“Bibir pantai ini dulunya jalan raya, 50 meter ke sana itu adalah daratan. Ada sekitar 15 bangunan rumah yang berdiri di sana. Cuman karena selama ini tidak ada bantuan dari pemerintah, makanya seperti inilah yang terjadi, perlahan ombak terus masuk,” urai Rasyid (45) tahun, penduduk yang rumahnya terkena dampak abrasi.
Rupanya tak hanya di arah barat, sisi utara pulau berpasir putih ini, juga terkena abrasi laut, tapi tak seganas di bagian barat karena masih ada gugus karang yang menolong.
“Kalau musim barat antara bulan Desember sama bulan Januari, itu adalah bulan yang sangat kami takuti, ombak besar, angin sangat kencang. Saking besarnya ombak, air laut sampai masuk kepemukiman warga dan merendam setengah dari pulau ini, dengan ketinggian sampai lutut orang dewasa. Kami hanya bisa pasrah dan mengamankan diri ke tempat yang tidak tergenang air di sekitar masjid,” tutur Rasyid pilu.
Bupati Kabupaten Mamuju Habsi Wahid yang juga berada di Bala Balakang Kamis, (20/4/2017) berjanji, akan membangun tanggul bagi pulau yang terkena abrasi, yakni program yang terkoneksi antara pusat dengan daerah.
“Kita akan bekerja sama dengan pusat, agar terkoneksi mengenai penanganan abrasi ini,” sebut Habsi kepada mandarnesia.com disela kunjungan kerjanya ke pulau terdepan Mamuju, Sulawesi Barat itu. (*)
#SudirmanSyarif