MANDARNESIA.COM, Mamuju — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju merilis daftar tokoh-tokoh literasi inspiratif yang berkontribusi aktif dalam memajukan budaya baca di daerah. Daftar ini dikirim ke redaksi mandarnesia.com pada Sabtu (24/5/2025). Berikut profil lengkapnya:
Suparman Sopu
Lahir di Karama, Kabupaten Polewali Mandar, 1 Februari 1965, adalah seorang akademisi dan guru senior yang dikenal luas sebagai penggerak literasi di Kabupaten Mamuju. Dengan latar belakang pendidikan di bidang Dirasah Islamiyah dari IAIN Watampone, ia telah menorehkan berbagai karya tulis dan lagu daerah yang memperkaya khasanah budaya lokal. Sebagai guru penggerak di SMP Negeri 3 Kalukku.
Suparman aktif menginisiasi dan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang terintegrasi dengan program Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila. Melalui pendekatan kolaboratif, ia mendorong pembiasaan membaca, pengembangan literasi digital, dan pembelajaran berbasis riset di lingkungan sekolah.
Atas dedikasi dan kontribusinya dalam membangun budaya literasi yang inklusif dan berkelanjutan, Suparman Sopu dianugerahi piagam penghargaan oleh Bupati Mamuju sebagai bentuk apresiasi atas perannya yang inspiratif dalam memajukan pendidikan dan literasi di Kabupaten Mamuju.
Adi Arwan Alimin
Adalah seorang penulis, sastrawan, dan jurnalis senior yang kini menetap di Mamuju, Sulawesi Barat. Ia dikenal luas sebagai tokoh kebudayaan dan literasi, dengan rekam jejak panjang sebagai pendiri media, penulis biografi tokoh-tokoh lokal, serta penggerak berbagai komunitas literasi dan kebudayaan.
Karya-karyanya, baik dalam bentuk puisi, cerpen, novel, maupun biografi, mencerminkan dedikasinya dalam merawat ingatan kolektif dan menghidupkan narasi Sulawesi Barat.
Atas kontribusinya yang konsisten dalam mendampingi kerja-kerja literasi di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju—melalui pelatihan, pendampingan penulisan, dan penguatan komunitas baca—Adi Arwan Alimin dianugerahi piagam penghargaan oleh Bupati Mamuju sebagai penggerak literasi, simbol apresiasi atas peran aktifnya dalam membangun ekosistem literasi yang inklusif dan berkelanjutan di Kabupaten Mamuju
Muhammad Zakir Akbar
Seorang pakar pendidikan dan perencana pembangunan yang telah mengabdikan diri selama lebih dari dua dekade dalam berbagai program nasional dan internasional, terutama yang berkaitan dengan pendidikan berbasis masyarakat dan perlindungan anak.
Lulusan Geografi Manusia dari Universitas Gadjah Mada ini aktif sebagai fasilitator nasional untuk berbagai program UNICEF dan Kemendesa, serta pernah menjabat sebagai konsultan ahli Gubernur Sulawesi Barat dalam bidang perencanaan dan pendidikan.
Dengan pengalaman luas sebagai pelatih, peneliti, dosen, hingga jurnalis, Zakir juga dikenal karena komitmennya dalam memperkuat literasi di akar rumput.
Atas kontribusinya yang nyata dalam mendampingi program-program literasi dan edukasi di lingkungan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Mamuju—khususnya dalam membangun sistem informasi pendidikan dan penguatan literasi masyarakat
Muhammad Zakir dianugerahi piagam penghargaan oleh Bupati Mamuju sebagai penggerak literasi, menegaskan dedikasinya dalam mewujudkan masyarakat yang cerdas dan inklusif.
Mira Pasolong
Seorang penulis kelahiran Selayar, Sulawesi Selatan pada 4 Maret, dikenal luas karena karya-karya sastranya yang konsisten mengangkat tema-tema tentang perempuan dan kearifan lokal. Baik dalam bentuk novel maupun cerpen, tulisan-tulisannya tidak hanya menghadirkan narasi yang kuat, tetapi juga menjadi medium advokasi sosial dan budaya.
Dedikasinya terhadap dunia literasi tidak berhenti pada karya tulis semata; ia juga aktif mendampingi berbagai kegiatan literasi di Kabupaten Mamuju bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Atas komitmen dan kontribusinya yang nyata dalam menggerakkan literasi di daerah.
Mira Pasolong dianugerahi piagam penghargaan oleh Bupati Mamuju sebagai bentuk apresiasi atas perannya yang inspiratif dalam membangun budaya baca di masyarakat.
Samsir
Adalah seorang pendidik dan pegiat literasi yang berdedikasi, saat ini mengajar di MI As’adiyah Mamuju sekaligus aktif sebagai relawan pustaka di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju.
Dengan latar belakang sebagai fasilitator berbagai program sosial seperti pencegahan perkawinan anak bersama UNICEF dan pendataan pekerja anak untuk Kementerian Ketenagakerjaan RI, ia telah lama berkiprah dalam pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, Samsir juga mendirikan beberapa komunitas literasi seperti Rumah Baca Rumi dan Yayasan Insan Akar Air.
Atas komitmen dan kontribusinya dalam mendampingi dan menggerakkan kegiatan literasi di Mamuju bersama DISPUSIP, Bupati Mamuju menganugerahkan piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas perannya yang inspiratif dalam menumbuhkan minat baca dan menciptakan ruang belajar yang inklusif bagi masyarakat.
Marhama Madjubakkar
Seorang pendidik dan tokoh penggerak literasi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, yang dikenal sebagai pendiri Komunitas Merah Putih Kalukku.
Komunitas ini menjadi wadah gerakan sosial dan literasi yang berlandaskan semangat kebangsaan, beroperasi aktif di wilayah Kalukku dan Kalukku Barat. Di bawah inisiasi Marhama, Merah Putih Kalukku menjalankan beragam kegiatan, mulai dari lapak baca, dialog publik, hingga kolaborasi bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Mamuju dalam mengedukasi masyarakat.
Tak hanya bergerak di bidang literasi, komunitas ini juga terlibat dalam pengembangan kesejahteraan warga melalui pembentukan koperasi dan kegiatan relawan yang menumbuhkan semangat gotong royong. Atas dedikasi dan kontribusinya yang luas dan berdampak nyata dalam membangun budaya literasi dan solidaritas sosial, Marhama Madjubakkar dianugerahi piagam penghargaan oleh Bupati Mamuju sebagai penggerak literasi inspiratif di daerahnya.
Muhfatiah Muhdar
Perempuan kelahiran Rarani, 30 Juni 1997, adalah sosok muda yang aktif sebagai pegiat literasi di Kabupaten Mamuju. Selain berprofesi sebagai guru di SMPN 7 Kalukku, ia juga terlibat aktif dalam berbagai komunitas seperti Ruang Baca Senyawa dan Bergosip.id.
Dedikasinya dalam mendampingi kegiatan literasi yang diinisiasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya baca di masyarakat. Atas kontribusinya yang konsisten dan penuh semangat dalam menggerakkan literasi di daerah, Fatiah dianugerahi piagam penghargaan oleh Bupati Mamuju sebagai bentuk apresiasi atas peran pentingnya dalam menginspirasi generasi muda untuk mencintai buku dan pengetahuan.
Selamat kepada para tokoh literasi Kabupaten Mamuju yang telah mendedikasikan diri dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, inklusif, dan berbudaya baca. (Rls/WM)