Mereka yang ketagihan bermedsos akan dengan mudah dikendalikan oleh serum digital dan lebih mudah diarahkan. Apalagi mereka yang dengan mudah mempercayai berita hoax dan ujaran kebencian akibat tidak kuatnya fondasi literasinya. Kita lebih mempercayai informasi yang viral daripada informasi yang berbasis data dan logika. Maka puasa medsos menjadi salah satu solusi.
Neuro-motivation
Neuromotivasi adalah salah satu cabang dari ilmu neurosains yang mengkaji kaitan antara motivasi dengan kondisi internal otak. Mencari hubungan yang saling berpengaruh antara motivasi mengaruhi kondisi internal otak dan bagaimana bagian otak tertentu menciptakan motivasi.
Perkembangan ilmu neurosains atau sains otak dewasa ini sangat maju dan bergerak secara eksponesial. Melalui ilmu sains otak ini kita bisa mengetahui fakta dari motif setiap perilaku yang dilakukan. Makin kenal kita atau makin mampu kita memetakan cara kerja otak dan fungsinya maka makin mampu kita mengatur perilaku kita secara sehat dan positif.
Perkembangan terbaru sains tentang otak ini menyebutkan bahwa motivasi kuat berasal dari internal bukan sebaliknya seperti yang kita yakini selama ini. Kondisi eksternal bisa menjadi pemicu kita bersemangat dan antusias namun itu hanya bersifat sementara.
Abraham Maslow pernah menyusun teori piramida kebutuhan yang sangat terkenal luas, hingga keluar rumpun psikologi dan beberapa kali dikutip para ahli dalam menjelasan mengenai motif kebutuhan seorang manusia, dari yang paling dasar hingga yang paling mulia. Maslow, mengawalinya dengan kebutuhan primer yaitu kebutuhan yang bersifat fisiologi (makan, minum, bernafas, dan tidur), kebutuhan akan keamanan, kebutuhan akan cinta, kebutuhan akan penghargaan dan pengakuan, dan terakhir adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.
Pada otak kita, bagian yang mengatur mengenai motivasi adalah sistem limbic (lymbic system). Sistem limbik adalah sekelompok struktur yang saling berhubungan yang terletak jauh didalam otak. Strukturnya secara umum terdiri dari empat bagian yaitu hipotalamus, hippocampus, amygdala dan korteks limbik. Sistem limbik juga mengatur mengenai memori emosi. Seseorang yang tidak peka dan kurang memiliki ekspresi ternyata mengalami gangguan pada memori emosinya itu.
Kebanyakan motivator banyak bermain di wilayah sistem limbik ini. Merangsang bagian sistem limbik ini, bisa mempegaruhi emosi termasuk motivasi. Motivasi jika hanya dirangsang melalui pengkondisian para motivator, itulah yang menyebabkan motivasi yang dihasilkan bersifat temporer atau sementara. Beda halnya jika yang diubah cara berpikirnya maka perubahan itu bisa bertahan lama.
Contoh kasus, seseorang yang mendengar ceramah renungan mengenai dosa-dosa akan berkomitmen memperbaiki dirinya setelah pulang dari acara dengan rajin melaksankan ibadah. Diminggu pertama, orang tersebut bisa jadi mengerjakan ibadah wajib dan semua sunnahnya, namun setelah minggu ketiga berlalu bisa dipastikan seseorang tersebut kembali kekebiasaan lamanya. Anda pernah mengalaminya?
Dibagian sistem limbik ada daerah yang bernama lymbic loop yang berfungsi sebagai receiver emosi. Inilah yang menyebabkan kita bisa merasakan suasana hati seseorang tanpa mereka berusaha menjelaskannya. Seorang ibu memiliki lymbic loop yang sangat peka. Ibu bisa mengetahui suaminya berbohong atau tidak dari lymbic loop ini. Bagian ini pula yang menyebabkan kita menjadi positif dan senang jika berada di dekat orang yang positif dan menyenangkan. Begitu pula bila berada didekat orang yang memilki motivasi yang tinggi.
Di otak juga ada yang namanya neuron cermin. Fungsinya seperti namanya, yaitu memantulkan apa yang kita lihat, dengar dan rasakan dari lingkungan. Inilah yang menyebabkan, melihat dan mendengar orang yang tertawa membuat kita ikut tertawa. Melihat dan mendengar orang sedih membuat kita menjadi sedih. Begitu pula ketika melihat dan mendengar orang yang sangat termotivasi maka orang disekelilingnya pula menjadi termotivasi. Emosi itu menyebar dan memiliki landasan biologinya.[]