MAMASA, Mandarnesia.com — Pemerintah Kabupaten Mamama berencana mengakhiri status tanggap darurat setelah gempa bumi mengoyang Mamasa selama 21 hari, sejak 3 hingga 23 November 2018.
“Saya sedang rapat, hari ini kita berencana mengakhiri tanggap darurat di Mamasa,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa Daud Sattu kepada mandarnesia.com melalui sambungan telepon, Jumat, (23/11/2018).
Hal tersebut diambil setelah melihat masyarakat Mamasa berangsur-angsur pulang ke rumah setelah berhari-hari tinggal di tenda pengungsian.
“Pengungsi saat ini tinggal sekitar 1000-an, mereka mulai pulang ke rumah,” jelasnya.
Menurut Daud, masyarakat Mamasa mulai terbangun kesadarannya, dan beradaptasi dengan gempa yang terus menggoyang Mamasa.
Reporter: Sudirman Syarif
Foto: FB Usman Sanjaya