Ormas Islam Indonesia

Ormas Islam Indonesia -
Asbi Ramli

 

Oleh : Asbi Samli*

Berbicara Indonesia adalah berbicara tentang Umat Islam itu sendiri. Hal itu sangat wajar mengingat Umat Islam adalah komponen terbesar bangsa Indonesia.  Melupakan umat Islam sama saja melupakan Bangsa Indonesia itu sendiri. Indonesia adalah negara dengan mayoritas umat Muslim terbesar di Indonesia dengan presentase berkisar angka 85,1 persen tahun 2010. Baik langsung ataupun tidak langsung dengan persentase umat Islam yang cukup besar tersebut sangat memungkinkan umat Islam sangat berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan umat Islam yang terdiri dari,  kaum Ulama, Cendikiawan Muslim, kalangan santri hingga rakyat jelata bahu membahu dalam berbagai gerakan dan wadah organisasi. Salah satu bentuk perjuangan umat Islam yang cukup signifikan adalah  dengan membentuk organisasi masyarakat atau Ormas Islam. Ormas Islam di Indonesia terbentuk dari berbagai latar belakang landasan ideologi,  falsafah dan pemikiran, namun mempunyai cita-cita dan semangat yang sama yaitu terciptanya masyarakat yang aman, sejahtera, religius dan mandiri. Berdasarkan situs wikipedia, Sabtu (13/05/2017) Ormas Islam saat ini terdiri dari 31 Ormas Islam, yaitu Al Irsyad, Al Washliyah, Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Dewan Masjid Indonesia (DMI), Forum Umat Islam (FUI), Front Pembela Islam (FPI), Forum Dakwah Islam Indonesia (FDII), Harakah Sunniyah Untuk Masyarakat Islami (HASMI), Hidayatullah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Ikatan Da’i Indonesia (IKADI), Lembaga Dakwah Kemuliaan Islam (LDKI), Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Majelis Az Zikra, Majelis Dakwah Islamiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Majelis Tafsir Al-Quran (MTA), Mathla’ul Anwar, Muhammadiyah, Nahdathul Ulama (NU), Nahdatul Wathan (NW), Pemuda Muslimin Indonesia, Persatuan Islam (Persis), Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Persatuan Ummat Islam (PUI), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), Wahdah Islamiyah (WI), Al – Ittihadiyah dan BP4.

Melalui ormas Islam tersebut, umat Islam dapat memainkan perannya dari berbagai sisi kehidupan berbangsa dan bernegara, baik itu bergerak dalam bidang politik, sosial budaya, pendidikan, ekonomi dan sebagainya.  Dalam bidang politik, ormas Islam berperan sebagai wadah yang memberikan masukan terkait kebutuhan umat Islam di dalam kebijakan pemerintahan, baik itu di eksekutif maupun yudikatif. Dalam bidang sosial budaya, Ormas Islam berperan dalam menciptakan masyarakat yang relijius, sejahtera dan berakhlakul karimah, melihat banyak didirikannya sejumlah masjid, panti asuhan, lembaga zakat, rumah sakit, klinik dan lain sebagainya. Dalam bidang pendidikan, Ormas Islam berperan menciptakan masyarakat yang cerdas dan berkarakter, terbukti dengan didirikannnya sejumlah pesantren, sekolah, perguruan tinggi dan lain sebagainya. Dan dalam bidang ekonomi, ormas islam berperan aktif dalam mendorong terciptanya masyarakat yang sejahtera secara ekonomi dan berusaha menghapuskan jurang kemiskinan di Indonesia, terbukti dengan banyaknya dibangun koperasi, badan usaha, bank syariah dan lain sebagainya.

Selain itu, Ormas Islam adalah salah satu wadah yang melahirkan tokoh-tokoh bangsa Indonesia. Di zaman pergerakan pra-kemerdekaan tokoh-tokoh bangsa seperti HOS Cokroaminoto, KH. Mas Mansur, KH. Hasyim Asy’ari, KH. Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadikusumo, KH. Kahar Muzakar adalah tokoh bangsa yang lahir dari Ormas Islam. Sesudah kemerdekaan Ormas Islam juga telah melahirkan tokoh – tokoh kaliber nasional, seperti Moh. Rasyidi ( Menteri Agama Pertama), Moh. Natsir (Perdana Menteri), KH. Wahid Hasyim, KH. Idham Khalid (Mantan Wakil Perdana Menteri dan Ketua MPRS). Demikian juga tokoh-tokoh nsional saat ini seperti Amien Rais (Ketua MPR), Abdurrahman Wahid (Presiden RI), Hidayat Nurwahid (Ketua MPR) dan lain sebagainya.

*Alumni UIN Alauddin Makassar