MSI Sulbar Dukung Penulisan Ulang Sejarah Indonesia dengan Pendekatan Ilmiah dan Objektif

MANDARNESIA.COM, Mamuju — Menyambut program nasional penulisan ulang sejarah Indonesia yang dijadwalkan rampung pada Agustus 2025, Masyarakat Sejarah Indoesia (MSI) Provinsi Sulawesi Barat menyatakan dukungan dengan syarat proses dilakukan secara ilmiah, objektif, dan inklusif.

Adi Arwan Alimin, Ketua MSI Sulbar menegaskan pentingnya kritik dan kajian sejarah yang berbasis validitas data agar narasi sejarah nasional tidak didominasi oleh perspektif kekuasaan semata.

“Sejarah sering kali ditulis oleh pihak yang berkuasa, sehingga program penulisan ulang harus membuka ruang bagi berbagai sudut pandang, termasuk suara korban dan kelompok minoritas. Apa yang menjadi kritik dan harapan masyarakat sipil penting menjadi perhatian pemerintah,” ujar Adi Arwan kepada media, Selasa 15 Juli 2025.

MSI Sulbar menyebutkan bahwa revisi sejarah bukanlah hal baru, melainkan bagian dari perkembangan ilmu pengetahuan. Selama dilakukan dengan cara yang membebaskan dari kepentingan politis sebab dapat mereduksi pluralitas, dan kompleksitas peristiwa sejarah Indonesia. MSI Sulbar menyadari, dan mengapresiasi pentingnya masukan atas temuan-temuan terbaru dari kajian arkeologi, dan sejarah sosial untuk memperkaya narasi bangsa ini.

Wakil Rektor II Institut Hasan Sulbar (HIS) Mandar Sulawesi Barat ini menekankan pentingnya transparansi dalam proses penulisan ulang sejarah. “Pemerintah dan tim penulis perlu melibatkan masyarakat luas, akademisi lintas disiplin, dan komunitas adat agar hasil penulisan sejarah dapat diterima, dan menjadi pijakan edukasi membangun identitas, dan nasionalisme bangsa.”

MSI Sulbar berharap, “penulisan ulang sejarah ini diharap makin memperkuat kesadaran akan jati diri bangsa sekaligus menghindarkan generasi muda dari pengetahuan sejarah yang terdistorsi atau tidak utuh. (rls/*)