Oleh Adi Arwan Alimin
100 kursi aula PKK Kota Sukabumi hampir terisi penuh. Hujan yang mengguyur sejak pagi tidak menyurutkan undangan atau peserta Pelatihan Menulis Kreatif untuk datang. Gedung berlantai dua itu berdiri di sisi kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Sukabumi, letaknya di simpangan yang amat sibuk.
Saya telah berada di aula ini, dua jam sebelum acara pelatihan menulis dan launching buku antologi “Cinta di Langit Sukabumi” dimulai. Menunggu anggota komunitas Sukabumi Sukabuku yang menyuguh acara, saya menikmati makan siang ikan cakalang suwir panas-panas depan perpusda. Berasa serasi guyur gerimis jelang Dzuhur, 7 Juni 2023.
Acara ini spesial karena dihadiri langsung Achmad Fahmi Walikota Sukabumi. Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, belasan kepala sekolah, aktivis perempuan, mahasiswa dan pelajar. Anggota komunitas Sukabumi Sukabuku yang puluhan personil itu menjejali persamuhan yang dibingkai workshop menulis.
“Peradaban itu lahir dari tradisi literasi yang kuat,” ujar Walikota sambil mengurai bagian visi misinya dalam pengembangan sumber daya manusia. Achmad Fahmi bahkan menyebut Kota Sukabumi sebagai Kota Literasi. Kebijakan yang ditempuhnya memang tampak, di beberapa sudut ruang publik saya melihat beberapa gerai literasi yang berisi ratusan judul buku.
“Saya sangat mendukung program literasi komunitas Sukabumi Sukabuku, dukungan kami pun selama ini ditandai dengan fasilitas pendukung yang ada di kota hingga kelurahan,” imbuh Achmad Fahmi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Sukabumi, Drs. Andri Setiawan, MM, mengatakan, bahwa perpustakaan daerah yang dipimpinnya setiap hari minimal dikunjungi 250 pengunjung. “Itu angka minimal kunjungan setiap hari, pada hari Sabtu-Ahad pun kami membuka layanan perpustakaan keliling.”
Sosok ini awalnya saya kenal saat menghadiri peluncuran buku di Kampus Universitas Muhammadiyah Sukabumi pada semester sebelumnya. Perhatiannya pada minat menulis warga kota ini, membuat kami menjadi penghuni WAG yang sama: Sukabumi Sukabuku, mulai Januari lalu.
***
Usai peluncuran buku antologi yang sudah terpajang di Gramedia Sukabumi sejak siang itu, sebagian besar undangan masih bertahan. Pelatihan ini sesungguhnya lanjutan dari sekian pertemuan daring yang melahirkan karya antologi 21 cerpen Cinta di Langit Sukabumi.