Reporter: Sudiman Syarif
MUHAMMAD Zain. Birokrat yang telah bergelut di dunia birokrasi lebih dari 18 tahun ini diambil sumpahnya menjadi Pejabat Bupati Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.
Pengalamannya di birokasi membuat Dr. Zain memahami karakter pekerjaan dan layanan publik di pemerintahan.
Jadi orang nomor satu di Mamasa, Zain meletakkan jabatan yang ia gawangi sebelumnya, sebagai Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Kementerian Agama. Posisi ini diemban semenjak 15 September 2020.
“Saya percaya dengan teori Peter Drucker bahwa tidak ada negara yang miskin di dunia ini. Yang ada negara salah urus!” kata pria kelahiran Tumpiling, Polewali Mandar 6 Februari Tahun 1972 ini dikutip mandarnesia.com dalam curriculum vitae Zain, Senin (8/1/2024).
Saat ini, Zain masih tercatat sebagai Dosen Fakultas Agama Islam dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif HIdayatullah Jakarta.
Semasa sekolah, Zain menghabiskan sekolah dasar, sekolah menegah di Kabupten Polewali Mandar. Zain muda kemudian kuliah dan meraih gelas sarjana dengan predikat Cumlude di UIN Alauddin Makassar Jurusan Tafsir Hadis. Dua tahun kemudian Zain meraih gelar Magister Studi Islam di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Pada Tahun 2007, Zain meraih gelar doktor Studi Islam dengan mempertahankan disertasi pada ujian terbuka atau doktor promosi Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Zain juga memiliki beberapa karya akademik, seperti buku berjudul Membangun Keluarga Humanis (2004), buku yang sedang proses penerbitan, Sahabat Juga Manusia, Dekontruksi Sakralitas Sahabat Nabi dan Tinjauan Sosioantropologis. Ia juga sebagai editor, penyunting dan memberi kata pengantar atas terbitan beberapa buku.
Zain memiliki istri bernama Dr. Asriaty yang saat ini tercatat sebagai Dosen di UIN Syarif Hidayatulllah Jakarta dan memiliki dua anak. (*)