Mahasiswa Terluka Saat Demo Polisi: Risiko Pengamanan

Reporter: Sudirman Syarif

MAMUJU, mandarnesia.com — Tiga mahasiswa diamankan dalam demo yang berakhir ricuh di depan Kantor DPRD Sulbar. Beberapa mahasiswa juga terluka dan dilarikan ke rumah sakit.

Erik, mahasiswa Fakultas Hukum, Unika menjadi korban dalam demo yang melibatkan ribuan demonstran. Ia menderita enam jahitan di kepala bagian belakang.

Sebelumnya, Erik yang ikut dalam demo aliansi beberapa perguruan tinggi, OKP dan organisasi wartawan di Mamuju, terpisah dari rombongan saat kericuhan pecah.

Erik tertangkap beberapa oknum polisi berseragam dan memukulinya. Kapolres Mamuju AKBP Mohammad Rivai Arvan menyebut, kalau melawan pasti dilumpuhkan.

“Kalau ada yang cedera sebagainya, risiko. Coba lu berhenti saat ditangkap, diam, apa dilumpuhkan? kan tidak. Anggota saya terluka pada saat melumpuhkan di bagian hidung,” katanya kepada wartawan usai demo membubarkan diri, Kamis (26/9/2019).

Ia menjelaskan kronologis awal kericuhan kedua. “Sudah tinggal teknis tanda tangan surat, sudah dibuat, ternyata ibunya (ketua DPRD) sudah keburu pulang, ya tinggal diantar lagi kan sudah, enggak sabar sambil menunggu itu, ada yang bakar kursi, kursinya itu di sewa sama DPR bukan milik DPR.”

“Orang yang punya kursi ada di situ, melawanlah, ribut dengan mahasiswa. Datang polisi melerai, ‘Yang melakukan pembakaran itu pak?’ Yang bakar, ditangkap,” ujar dia.

Berdasarkan pantauan mandarnesia.com, sesaat sebelum kericuhan kedua terjadi, pemilik kursi dan meja yang dirusak demonstran, tak melawan, hanya pasrah saat kursi dan mejanya dirusak.

Selain itu, polisi yang tiba-tiba datang berteriak, dan langsung menangkap para demonstran. Beberapa mahasiswa yang tak terlibat dalam perusakan juga ditangkap, bahkan ada yang terkena pukulan dari beberapa oknum polisi.

Kapolres Mamuju mengaku kecewa dengan tindakan demonstran. Sebab demonstran telah berjanji tidak akan berbuat anarkis. Dan ia pun berjanji kepada demonstran akan dibuat nyaman saat berorasi.

“Saya buat nyaman mereka, Anda bisa lihat pada saat demo, apa yang mereka mintak dituruti, disuruh mundur, mundur disuruh duduk kita kasih duduk, di suruh di baliknya pagar kita turuti, diminta masuk, kita kasih masuk,” ungkapnya.