, ,

Laut Biru, Rilis Program Taman Teman Karang

Laporan: Wahyudi

MANDARNESIA, Polewali – Pulau Gusung Toraja sangat menarik, apalagi pulau itu sudah diintervensi Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Namun intervensi itu hanya sebatas memoles apa yang tampak di pulau, belum sampai melakukan upaya untuk menyentuh tingkat bawah dari pulau. Seperti mengupayakan perbaikan terumbu karang di sekitarnya.

Ekosisitem bawah laut di Pulau Gusung Toraja telah mengalami penurunan fungsi lingkungan dari tahun ke tahun. Terumbu karang adalah ekosistem utama yang telah rusak akibat penangkapan yang tidak ramah lingkungan puluhan tahun terakhir, akibatnya pesisir pulau mengalami abrasi akibat kurangnya populasi karang sebagai pondasi dasar.

Selain itu keragaman hewan laut sebagai ekosistem pendukung dan daya tarik wisata juga berkurang mengikuti turunnya jumlah populasi terumbu karang.

Hal tersebut di atas disampaikan Putra Ardiansyah, founder Laut Biru, sebuah organisasi yang konsen terhadap isu-isu lingkungan, utamanya dalam menjaga ekosistem laut, melalui saluran WhatsApp ke mandarnesia.com, Kamis, 2 Juni 2022.

“Dalam kondisi tersebut kami di Laut Biru sebagai organisasi pemerhati lingkungan merasa terpanggil untuk melakukan upaya pelestarian ekosistem perairan Gusung Toraja, dan sekitarnya dengan upaya transplantasi terumbu karang,” sebut Putra, lelaki yang menyebut dirinya Bocah Pantai disingkat Bopan.

Contoh terumbu karang yang rusak. (Foto: Putra Ardiansyah)

Upaya yang dilakukan Putra hari ini adalah dengan mengambil data awal calon project Taman Teman Karang, yaitu kegiatan transplantasi karang yang ada di perairan Pulau Gusung Toraja.

“Hari ini kami mengambil data awal calon lokasi penempatan project Taman Teman Karang, yaitu project transplantasi karang yang akan kami buat di wilayah perairan pulau Gusung Toraja yang bertujuan untuk mengembalikan ekosistem terumbu karang sebagai pondasi dasar pelindung pulau dari terjangan abrasi juga sebagai rumah bagi biota laut sekitar,” ungkapnya.

Laut Biru sudah melakukan survei dengan hasil bahwa 500 meter ke arah tenggara pulau Gusung Toraja akan menjadi lokasi project transplantasi karang yang akan dimulai 8 Juni mendatang, sekaligus sebagai seremoni peletakan anakan karang pertama di Hari Laut Sedunia.

“Untuk pengambilan bibit karang kami juga keliling menyisir di beberapa titik dan menemukan koloni karang yang sehat sekitar 1 km ke arah timur laut pulau Gusung Toraja, sebuah spot yang dihuni puluhan jenis karang sehat yang sebenarnya sudah layak menjadi objek wisata snorkeling,” sebut Putra Ardiansyah.

Menurutnya, mereka akan mengambil bibit di area ini kemudian di transplantasi di lokasi yang sudah hancur, harapannya dengan bibit-bibit karang baru yang akan ditransplant. Nantinya itu bisa beregenerasi menjadi koloni karang sehat yang menjadi rumah ikan sekaligus menjadi laboratorium bawah laut dan ekowisata bahari.

“Kami pilih Gusung Toraja sebagai lokasi karena terumbu karang yang ada nantinya bisa menjadi salah satu daya tarik wisata yang tentu akan menarik pendapatan baru masyarakat di sektor pelayanan wisata bawah laut. Sayangnya dengan pendanaan yang sangat minim, terpaksa kami harus mencari metode transplant yang murah, memanfaatkan sampah sisa bangunan beton untuk menjadi media tumbuh karang nantinya. Harapannya ada banyak pihak yang bisa membantu kami, bersama sama kita wujudkan kawasan kepulauan ini menjadi lebih sehat dan lestari,” harapnya.

Pada kegiatan pemantauan yang dihadiri Wakil Ketua 1 KONI Kabupaten Polewali Mandar, Armasyah Puang Kuma, juga akan mendukung project ini karena ingin membantu melestarikan terumbu karang yang saat ini mengalami kerusakan, upaya untuk pendidikan penelitian dan kelestarian alam antar pelajar, mahasiswa, masyarakat, komunitas serta pemerintah, juga pelaku olahraga.

Adv.

“Harapannya ke depan project ini bisa berjalan dengan lancar dan mendapat dukungan dari semua pihak, baik itu materi, pikiran dan tenaga sehingga dengan kembalinya lestari terumbu karang akan menyokong kebutuhan masyarakat akan kebutuhan pangan, wisata, pendidikan dan tentu ini adalah upaya menuju Polewali Mandar berlimpah ikan,” harap Arman yang memiliki hobi mancing di kawasan kepulauan ini. (wm/*)