Inilah Festival Sipamandar: Jejak Pelayaran Jalur Rempah Majene

Foto: Dokumentasi Panitia
67 / 100

MANDARNESIA.COM, Majene — Opening Ceremony Festival Sipamandar dengan tema “Jejak Pelayaran Jalur Rempah Majene” berlangsung meriah Rabu (11/9/2024) malam di Lapangan Betteng Pamboang, Majene.

Acara dibuka secara resmi oleh Bupati Majene. Turut hadir Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene serta Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek Republik Indonesia.

Hal ini memperlihatkan dukungan pemerintah pusat terhadap pelestarian budaya lokal.
Opening Ceremony disajikan dalam bentuk sendratari (seni drama-tari) yang mengangkat judul karya “Ritual Mapparondong Lopi” (Ritual Menurunkan Kapal ke Laut.

Penyajian diawali drama singkat dan dilanjutkan persembahan tarian. Tarian ini terdiri atas tiga bagian, yaitu Tari Panjepa, Tari Panette’, dan Tari Sibaliparri’ yang ditarikan 100 orang. Tarian ini hasil kolaborasi antara tiga penata tari, Emi Azis, Firdah Sepriyanti, dan Sitti Hardianti AR.

Ribuan pengunjung memadati lokasi festival, termasuk Ama, pemilik UMKM lokal, yang menyatakan antusiasmenya terhadap ramainya pengunjung.

“Kalau melihat kondisi semalam yang macet juga di jembatan hampir 4000 pengunjung memadati kegiatan ini.” ujarnya.

Pengunjung lainnya, Arham dari Buttu Adolang, turut menyampaikan kekagumannya, “Saya datang dari jauh dan sangat terkesan dengan tampilan budaya Mandar yang begitu hidup dan ternyata bisa dikemas dalam bentuk pementasan seperti ini, apalagi kegiatannya berjudul Jalur Rempah. Ini yang membuat kita penasaran bahkan tante sama nenek saya naik mobil pickup datang menonton. Jadi saya satu keluarga datang semua.”

Festival ini menjadi ruang penting bagi masyarakat Majene dan sekitarnya untuk merayakan serta mengapresiasi tradisi maritim mereka.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene Drs. H. Ahmad, M.Si., “Kegiatan ini menumbuhkan kebanggaan akan jati diri masyarakat Mandar Majene sebagai bagian tak terpisahkan dari jejaring interaksi budaya jalur rempah, juga meningkatkan kesadaran masyarakat dan meneguhkan kembali jati diri masyarakat mandar majene sebagai masyarakat pelaut ulung.”

Dok. Panitia

Dalam keterangan pers panitia menjelaskan Festival Sipamandar kali ini adalah momen yang sudah sejak lama dilakukan oleh nenek moyang para pelaut Mandar yang masih mengakar hingga saat ini.

Bupati Majene, H. A. Achmad Syukri, S.E., M.M., yang membuka acara menyampaikan apresiasi tinggi.

“Dalam festival ini, akan diungkap informasi terkait jalur rempah dunia, peran masyarakat Mandar Majene, kapal tradisional, ritus melaut, keterampilan pelaut, kuliner bekal, dan akulturasi budaya melalui pertunjukan, seminar, serta pameran,” sebut Bupati Majene.

Hal ini memberikan pengertian ajakan kepada seluruh masyarakat agar menjadi saksi sejarah kekayaan seni budaya dan kearifan lokal yang ada di Sualwesi Barat, khususnya Majene.

Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek RI, yang diwakili Nusi Lisabila Estudiantin (Pamong Budaya), juga memberikan sambutan.

Dalam sambutannya menyebut bahwa jalur rempah adalah merupakan identitas Nusantara.
“Kami sangat menyambut baik kerjasama kemendikbud, pemda Majene, dan komunitas budaya Majene dalam mendukung terlaksananya Festival Jalur Rempah yang merupakan program prioritas kementerian, sebab jalur rempah yang menjadikan identitas Nusantara sebagai bangsa bahari.

Kolaborasi ini menunjukkan sinergitas dan mendukung terbangunnya ekosistem kebudayaan yang ada di daerah sebagai kekayaan nasional,” sambut Nusi Lisabilah.

Para pengunjung juga memberikan apresiasi kepada Direktur Festival (Dirfest) dan tim art director atas penataan panggung dan instalasi yang memukau.

“Kami berusaha memberikan tampilan pertunjukan yang merupakan hasil dari wawancara kepada salah satu peneliti dan sejarawan Maritim, bapak Dr. Abd. Rahman Hamid., M.Si. dan rujukan Buku Konektivitas Jalur Rempah yang dirilis oleh kemendikbud.” kata Aco Zainuddin yang merupakan salah satu PIC.

Direktur Festival Sipamandar 2024 Ahmad Ridhai Azis menjelaskan secara detail tetntang pertunjukan pada opening ceremony Festival Sipamandar 2024.

“Pertunjukan ini merupakan hasil riset yang diwujudkan dalam bentuk seni pertunjukan dengan pertimbangan yang sangat hati-hati dan diskusi panjang dengan kurator Festival, Bustan Basir Maras dan pihak Disbudpar Majene, Afiat Mulwan,” jelas Ahmad Ridhai.

Sebagai Dirfest Sipamandar dia juga sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang membantu pelaksanaan kegiatan ini terkhusus kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan, Bapak Hilmar Farid melalui Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Ristek Republik Indonesia karena memperhatikan komunitas-komunitas kecil seperti mereka.

Harapannya bahwa di masa yang akan datang sebaiknya dibentuk Kementrian khusus yang fokus menangani kebudayaan (Kementerian Kebudayaan). Festival Sipamandar yang bervisi saling menguatkan tercapai dengan sangat baik. (Rls/WM/*)