Usaha penggalangan dana tidak semulus yang diduga. Demikian pula dengan usaha-usaha untuk mendapatkan surat izin dan alat transpontasi yang digunakan. Oleh karena semuanya dalam keadaan terbatas, maka pemberangkatan juga dilakukan secara bertahap. Satu hal yang sangat membantu adalah para pedagang yang selalu bersedia untuk membantu mereka yang akan diberangkatkan. Para pedagang yang sejak lama sudah berdagang ke Pulau Jawa sudah mempunyai jaringan sehingga sangat membantu ekspedisi ini. Selain itu, ada beberapa juragan yang bersedia menanggung seluruh keperluan di dalam perjalanan.
Ekspedisi ke Pulau Jawa pun diatur. Pada sekitar bulan Juli diberangkatkanlah 2 orang pemuda, yaitu Andi Gatie dan Muhammad Yamin. Keduanya diberangkatkan dari pelabuhan Kampung Palipi (Sendana) dengan menggunakan sebuah perahu sandeq kepunyaan Imam Kampung Tappalang Mamuju. Beberapa hari kemudian, diberangkatkan lagi 5 orang pemuda, masing-masing Kamma, Ibrahim Syam, Abdul Majid Salam, Abdullah, dan Mustafa. Mereka ini berangkat dengan menggunakan perahu milik Haji Muh. Tahir yang dinamai Rukun Setia.
Beberapa hari kemudian diberangkatkan lagi 4 orang pemuda, yaitu Hadi, Surullah, dan A. Gafar yang kesemuanya berasal dari Kampung Binanga. Mereka juga menggunakan sebuah perahu milik Haji Haruna seorang juragang dari kampung yang sama. Beberapa hari kemudian, diberangkatkan lagi 7 orang pemuda, yaitu Abu Bakar, Syamsuddin, Muh. Yusuf, Tuwi, Muh. Saleh, Sunusi, dan Pende. Para pemuda ini berangkat dengan menggunakan kapal milik Jamal, seorang yang berasal dari Desa Binanga tetapi berdomisili di Pamboang. Oleh karena Jamal yang akan mengemudikan kapal itu, maka sebagian keperluan yang diperlukan selama perjalanan ditanggung oleh Jamal.
Berselang satu bulan lamanya, yaitu dibulan Agustus, diberangkatkan lagi seorang tokoh pendidik, namanya Samiun bersama keluarganya. Ia berasal dari Pulau Jawa, akan tetapi sudah beberapa Iamanya tinggal di Majene. Samiun menggunakan kapal milik Syamsuddin, tinggal di Pangaliali yang juga adalah seorang pendidik ketika itu.