Laporan: Wahyudi
MANDARNESIA, Polewali – Memperingati Hari Laut se-Dunia, Putra Ardiansyah punggawa Laut Biru merealisasikan program transplantasi karang di sekitar pulau Gusung Toraja. Kegiatan ini diinisiasi Komunitas Laut biru berkolaborasi komunitas dan mitra kerja Laut Biru.
Ada dua alasan dipilihnya Gusung Toraja sebagai tempat untuk melakukan penanaman karang pertama ekosisitem bawah laut. Pulau Gusung Toraja telah mengalami penurunan fungsi lingkungan dari tahun ke tahun. Terumbu karang adalah ekosistem utama yang telah rusak akibat penangkapan yang tidak ramah lingkungan puluhan tahun terakhir, akibatnya pesisir pulau mengalami abrasi akibat kurangnya populasi karang sebagai pondasi dasar.
Alasan yang kedua Putra menyebut dalam wawancara pada berita sebelumnya. “Kami pilih Gusung Toraja sebagai lokasi karena terumbu karang yang ada nantinya bisa menjadi salah satu daya tarik wisata yang tentu akan menarik pendapatan baru masyarakat di sektor pelayanan wisata bawah laut. Sayangnya dengan pendanaan yang sangat minim, terpaksa kami harus mencari metode transplant yang murah, memanfaatkan sampah sisa bangunan beton untuk menjadi media tumbuh karang nantinya. Harapannya ada banyak pihak yang bisa membantu kami, bersama sama kita wujudkan kawasan kepulauan ini menjadi lebih sehat dan lestari,” sebut putra pekan lalu kepada mandarnesia.com.
[metaslider id=46417]
Hari Laut se-Dunia pada Rabu, 8 Juni 2022. Menurut Putra Ardiansyah lelaki yang sebentar lagi akan mendapatkan momongan baru, ini seremoni peletakan karang pertama untuk taman-teman karang.
Ditanya soal luasan penanaman, menurutnya tidak bias diukur secara pasti karena modelnya memanjang berbaris.
“Sekitar 10 meter dengan 50 bibit karang, ini juga sebagai seremoni peletakan karang pertama untuk program taman-teman karang. Jadi kita ambil bibit di lokasi yang sehat, tapi cuma mengambil patahan karang yg sudah patah memang dari koloninya, lalu kami bawa di lokasi yang rusak,” jelas putra via WhatsApp.