Mandarnesia.com — Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bulukumba melaksanakan Workshop Satu Guru Satu Buku (SAGUSAKU) IGI tanggal 11- 12 Agustus 2018. Agenda yang dihelat di Ruang Pola Kantor Bupati Kabupaten Bulukumba ini mendatangkan Coach Nasional Sagusaku, Mira Pasolong, yang juga merupakan salah satu Wakil Ketua Umum IGI Pusat.
Selain Mira Pasolong, juga hadir pengurus Wilayah IGI Sulawesi Selatan dan beberapa Coach SAGUSAKU IGI yang berasal dari Sulawesi Selatan. Seperti Muchlis (Jeneponto), Abd Rasyid ( Pangkep), Arfiani Babay ( Gowa) dan Ketua IGI Bulukumba yang juga merangkap Coach Sagusaku, Dewi Sri Wahyuni. Turut diundang, Andi Irwan Patawari, anggota DPRD Sulawesi Selatan, yang tahun depan akan berjuang untuk mampu menembus belukar Senayan.
Dalam sambutan Wakil Bupati Bulukumba menyampaikan bahwa selama ini IGI Bulukumba telah menjadi pioner dalam membantu program literasi di Bulukumba.
Kabupaten Bulukumba telah mencanangkan diri sebagai kabupaten literasi. Konsistensi IGI dalam peningkatan kompetensi ini membuat para penentu kebijakan di Bumi Panrita Lopi mendukung keberadaan IGI.
Hal senada juga disampaikan anggota DPRD Sulawesi Selatan dari Komisi C, yang juga merupakan putra Bulkumba, Andi Irwan Patawari. Tujuan kegiatan mendorong guru-guru Bulukumba untuk mengembangkan kemampuan menulisnya, juga sekaligus sebagai penanda satu tahun Bulukumba sebagai kabupaten Literasi.
Lebih jauh dalam sambutannya, Wakil Bupati memberikan deadline penulisan buku peserta selama kurang lebih 78 hari. Tanggal 29 Oktober buku-buku tersebut akan diluncurkan. Hal ini membuat semangat peserta semakin membara.
Pelatihan Satu Guru Satu Buku yang dilaksanakan IGI Bulukumba kali ini diikuti oleh 98 peserta di hari pertama dan bertambah menjadi sekitar 120 orang di hari kedua. Materi hari pertama Motivasi Menulis dan Kiat dan Teknik menulis disampaikan oleh Mira Pasolong sampai pukul 17.00. Penyampaian materi dengan 20 persen teori dan 80 peraen praktek membuat para peserta yang terdiri dari guru semua jenjang pendidikan antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan.
Sebelum materi hari pertama diakhiri, panitia telah mengumpulkan 72 judul ‘calin’ buku peserta. Judul-judul tersebut semuanya terkait dengan Bulukumba sesuai dengan tema workshop ‘Guru Bulukumba Menulis tentang Bulukumba’. Di hari kedua ini, peserta akan mempresentasikan sinopsis yang dibaut semalam, untuk selanjutnya menerima materi desain materi desain cover, peserta akan dituntun untuk mendesain sendiri sampul bukunya.
Sebagaimana pelatihan SAGUSAKU selama ini, peserta Sagusaku Bulukumba pun akan dibimbing secara online hingga buku mereka sampai di tangan penerbit. Dengan begitu, kehadiran SAGUSAKU di Bulukumba diharapkan mampu mendorong guru- guru untuk berani menorehkan keabadian melalui sebuah karya buku. (rilisIGI)