Gegara Penyu, Hanna Warga Amerika Datang ke Indonesia

Foto: Sahabat Penyu

MANDARNESIA.COM, Mampie – Konservasi penyu yang diinisiasi oleh Sahabat Penyu di Rumah Penyu Pantai Mampie semakin diminati kalangan pelajar dan pegiat lingkungan.

Mereka tertarik belajar tentang konservasi penyu dan pemberdayaan masyarakat pesisir di Pantai Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar. Sulawesi Barat.

Salah seorang perempuan asal Amerika, Hanna, secara khusus datang ke Indonesia dan ke Mampie untuk berbagi pengalaman dan belajar tentang penyu.

Ia mengaku sangat senang bisa berkunjung ke Rumah Penyu dan bertemu dengan Yusri, ketua Sahabat Penyu, untuk berbagi ilmu seputar mamalia laut, khususnya penyu.

“Saya adalah pemerhati biota laut dan suka sekali dengan laut yang bersih dan indah. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki pantai terindah di dunia serta hewan-hewan laut yang hidup di dalamnya. Alasan itu yang membuat saya mau pindah ke sini. Salah satu hewan yang saya berikan perhatian khusus adalah penyu,” kata Hanna.

“Sebelum pindah ke Indonesia, saya bekerja di sebuah akuarium di kampung halaman saya, South Carolina, Amerika Serikat. Saya pindah ke Indonesia sembilan bulan yang lalu dan masih belajar berbahasa Indonesia di Makassar sampai sekarang,” tambahnya.

Hanna juga menceritakan pengalamannya selama di Amerika, di mana dia bekerja sebagai perawat mamalia laut khususnya penyu. Dia belum pernah memegang secara langsung tukik atau bayi penyu karena di tempat kerjanya membutuhkan sertifikat sebagai syarat untuk bisa merawat atau memegang tukik.

Namun, di Rumah Penyu Mampie yang dikelola oleh Sahabat Penyu, dia bisa belajar banyak, termasuk melepasliarkan tukik ke laut.

“Di tempat saya harus ada izin untuk bisa memegang atau merawat tukik, tetapi di Sahabat Penyu saya bisa belajar banyak termasuk cara memindahkan telur penyu dan saya sangat senang,” ujar Hanna.

“Yusri sangat antusias melestarikan penyu-penyu dan sudah melakukan hal tersebut selama bertahun-tahun. Semangat beliau bisa kita jadikan teladan untuk bersama-sama menjaga bumi ini untuk anak cucu kita di masa depan,” tutup Hanna.

Ketua Sahabat Penyu, Yusri Mampie, menyatakan kegembiraannya karena semakin banyak orang yang datang ke Rumah Penyu untuk belajar tentang pelestarian penyu, termasuk warga dari berbagai negara yang telah berkunjung ke Rumah Penyu.

“Alhamdulillah, semakin banyak yang tertarik untuk menjaga dan melestarikan penyu. Kita syukuri ini karena keberadaan penyu saat ini sangat terancam punah. Jadi, butuh kesadaran bersama dan kerja kolaborasi dalam menjaga dan melestarikan penyu,” kata Yusri.

Dengan semakin banyaknya partisipasi dari berbagai kalangan, diharapkan upaya konservasi penyu dan pemberdayaan masyarakat pesisir dapat semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi lingkungan dan generasi mendatang.

Jenis penyu yang ada di kawasan rumah penyu adalah lenyu lekang, penyu hijau dan penyu sisik. (Rls/WM/*)