MAMUJU – Sepekan menjelang lebaran Idul Adha 1438 H, kuota jasa pemotongan sapi yang disiapkan oleh panitia kurban DPD Wahdah Islamiyah Mamuju telah penuh.
Ketua panitia Kurban, Ali Akbar mengatakan, ada 16 sapi yang telah dipesan untuk dijadikan hewan qurban dan itu sudah distop.
“Untuk kambing sendiri, kami masih menerima, karena proses pemotongannya lebih singkat jika dibandingkan dengan sapi,” tuturnya. kepada mandarnesia.com ditemui di kantor Yayasan Wahdah Islamiyah, Kamis (24/8/2017).
“Kami hanya mampu menyediakan 16 sapi untuk disembelih. Jumlah kami terbatas, ditambah lagi kader-kader Wahdah yang mudik pada saat hari lebaran,” sambungnya.
Hal ini, menurutnya diperparah dengan rumah pemotongan hewan (RPH) yang belum ada.
[perfectpullquote align=”full” cite=”” link=”” color=”” class=”” size=””]”Ada sekitar 40 orang yang kami libatkan dalam kepanitiaan. Termasuk untuk mendistribusikan daging ke beberapa titik yang telah kami tentukan,” tuturnya.[/perfectpullquote]
Ali juga menambahkan, kalau kesehatan hewan, dirinya menegaskan tidak mau membeli sapi yang dipelihara di perkotaan.
“Kalau sapi kota, bisa saja tidak sehat. Misalnya dia makan plastik dan lain sebagainya. Kami lebih memilih membeli sapi di desa-desa,” jelas Ali. (*)
#SudirmanSyarif
: redaksi@mandarnesia.com