Even tersebut akan digelar di beberapa tempat, dirangkaikan kunjungan ke Maestro-Maestro Mandar sebagai bentuk penghargaan kepada mereka. Festival Sastra Mandar ini adalah Festival pertama yang memang di buat bukan hanya sekadar sastra lisan tetapi, juga sastra tulisan.
Pertemuan ini juga merupakan salah satu tempat bertukar pikiran budayawan yang berhati sastra yang ada di Sulawesi Barat. Adapun apresiasi yang di kemukakan oleh para tetamu, daun telingaku menangkapnya, bahwasanya di Sulawesi Barat sangat membutuhkan sebuah ajang tentang kesastraan.
Apresiasi dari adanya kegiatan ini terlihat dari antusias berbagai kalangan, even ini tidak hanya disambut bahagia oleh Mahasiswa dari Universitas Al-Asyariah Mandar. Tetapi juga, mahasiswa-mahasiswa di Kota Majene akan diarahkan, pada proses bedah buku di kampus STAIN Majene letaknya di Kabupaten Majene, pada Senin, 11 November 2019.
Acara ini banyak diminati oleh sastrawan-sastrawan lokal, dan banyak sastrawan yang terlibat pada pertemuan ini termasuk Suparman Sofu, juga merupakan salah satu sastrawan pencipta lagu asal Mamuju, serta merupakan anggota HISKI Sulbar.
“Festival Sastra Mandar merupakan salah satu program kerja HISKI Komisariat Sulawesi Barat. Festival tersebut diberi tema, menisik masa depan sastra Mandar, dengan harapan ketika kita telah mampu menisik masa depan tersebut secara bersama-sama, berarti telah ada kemauan untuk memajukan dan melestarikan kesusastraan yang ada di Mandar,” ungkap Ahmad Ridhai Azis selaku ketua panitia.
Festival tersebut diharapkan mampu menjadi pemantik terkhusus bagi para pelaku pendidik dan pemerhati sastra serta birokrasi agar tidak memandang sebelah mata kesusatraan lokal di Sulawesi Barat.
“Produk yang ingin dihasilkan dari festival ini adalah sebuah konsep besar untuk membawa kesusastraan mandar ke dalam pendidikan formal terutama di pendidikan SD, SMP, dan SMA atau sederajat. Pelibatan masyarakat pada umumnya pun tentu menjadi pelengkap utama, yang akan membantu dan menjadi bingkai bagi perjalanan HISKI Komisariat Sulawesi Barat,” ujar Ahmad Ridhai Azis.