Laporan: Wahyudi
POLEWALI, mandarnesia,com – Komunitas Sahabat Penyu Sulawesi Barat (Sulbar) akan menggelar Festival Penyu 2022 di Kawasan Rumah Penyu, Pantai Mampie, Desa Galeso Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, pertengahan Juni 2022.
Festival Penyu 2022 merupakan even tahunan yang dilaksanakan oleh Sahabat Penyu sebagai ajang kampanye lingkungan khususnya pelestarian penyu dan promosi wisata edukasi. Seperti yang diketahui bersama bahwa keberadaan penyu saat ini terancam punah dan minimnya pengetahuan warga soal penyu. Sehingga angka perburuan penyu, telur dan sisiknya masih marak terjadi di beberapa wilayah di Indonesia termasuk di Sulawesi Barat.
Muh. Yusri, Ketua Sahabat Penyu menyebutkan bahwa Festival Penyu bertujuan untuk kampanye pelestarian penyu dan isu lingkungan lainnya dimana pesertanya dari berbagai kalangan mulai dari nelayan, pelajar, komunitas dan masyarakat umum lainnya.
“Ini adalah even tahunan kami. Sengaja kami kemas dalam bentuk festival agar semua kalangan bisa terlibat dan dibarengi dengan berbagai kegiatan dalam festival itu nantinya sehingga memudahlan kami untuk mengkampanyekan pelestarian penyu,” sebut Yusri yang tahun lalu menerima penghargaan Kalpataru.
“Festival Penyu ini juga akan berdampak postif bagi masyarakat sekitar karena ada banyak pengunjung sehingga perputaran ekonomi di kampung ini ikut meningkat,” tambahnya.
Askar, Ketua Panitia, juga menambahkan tentang adanya rencana kegiatan pada Festival Penyu 2022 nanti yang diantaranya pelepasan tukik atau bayi penyu, lomba perahu nelayan, kemah konservasi, bincang lintas komunitas, lomba menggambar anak TK/SD, serta beberapa kegiatan pendukung lainnya.
“Ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan nantinya di festival penyu tentunya erat kaitannya dengan kebiasaan masyarakat pesisir. Di mana dalam tiap kegiatan nantinya selalu ada unsur edukasi seputar pelestarian penyu,” tambah Askar.
“Sebenarnya ada beberapa kegiatan penting yang ingin kami lakukan pada Festival Penyu cuma kami terkendala pada pendanaan,” keluhnya.
“Kegiatan ini juga salah satu bentuk promosi pariwisata daerah agar Polewali Mandar ini tetap bisa dikenal luas.” tutup Askar. (mw/*)