Bupati Tutup Tambang Pasir di Samalio Malunda

Tim Mandarnesia.com

MALUNDA, mandarnesia.com — Pemerintah Kabupaten Majene menutup tambang pasir pantai ilegal di Desa Mekatta, Kecamatan Malunda, Majene. Keputusan ditetapkan setelah Bupati Majene didampingi Kadis DLKH, Kadis BPBD dan Kapolres Majene meninjau lokasi yang berada di Dusun Samalio Induk, dan Samalio Utara.

Tambang tersebut telah berlangsung puluhan tahun dan merusak daerah sekitar, termasuk menyebabkan abrasi dan mengganggu ekosistem terumbu karang.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Majene, H Sudirman yang ditemui wartawan usai berdialog dengan masyarakat sekitar menyampaikan, setelah tim teknis turun, tambang itu harus dihentikan.

“Karena kami lihat dampaknya sudah sangat luar biasa sekali. Dampak negatifnya, maka kami hentikan. Kami juga berterima kasih kepada pihak penambang karena legowo menerima,” jelas mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene ini, Sabtu (31/7/2021).

Ia berjanji akan melakukan tindakan, jika ada pihak yang melanggar kesepakatan larangan pengambilan pasir pantai. “Kami akan melaporkan ke kepolisian, karena pak Kapolres juga sudah turun menyaksikan. Tapi saya kira tidak akan ada yang melakukan pelanggaran-pelanggaran.”

Ia menyesalkan masalah tersebut baru muncul di media. Menurutnya, seharusnya pemerintah merespons, karena pemerintah berjenjang, desa melaporkan ke camat, dan camat melaporkan ke kabupaten. Agak disayangkan, karena tidak ada aduan dari bawah.

Sementara untuk permintaan masyarakat agar pengambilan pasir dibolehkan untuk masyarakat sekitar, ia
akan rapat dengan masyarakat sekitar. Kalau lebih banyak masyarakat yang menolak, Pemerintah akan mengikut.

“Meskipun mengajukan izin, tetap akan ditolak, karena sangat merusak, dampak lingkungan sudah rusak. Plang larangan pengambilan pasir dari DLHK akan dipasang di dua titik tersebut pekan depan.

Puluhan warga yang hadir di lokasi tersebut menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah. “Terima kasih, ini sudah menjadi masalah kami selama ini, terima kasih bupati, terima DLHK dan Kapolres Majene,” kata salah satu warga yang menolak disebutkan identitasnya.