BNPB Serahkan Bantuan Rp464 Miliar, Doni: Jangan Dipotong!

Reporter: Sudirman Syarif

JAKARTA, mandarnesia.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) ke Pemerintah Daerah. Dana tersebut untuk stimulan rumah rusak dalam rangka tahapan rehabilitasi dan rekontruksi pascabencana yang terjadi di daerah masing-masing, total bantuan mencapai Rp 464 miliar.

Penyerahan yang berlangsung di Ruang Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, Senin (24/5) diberikan untuk lima kabupaten terdampak tanah longsor di Kalimantan, meliputi Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan Kabupaten Balangan.

Selain itu, bantuan DSP ini juga diberikan untuk bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Luwu Utara, serta pasca gempa bumi Sulawesi Barat, yaitu di Kabupaten Mamuju, Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamasa.

Pemberian bantuan diklasifikasi berdasarkan tingkat kerusakan rumah saat terdampak bencana. Untuk rumah dengan kategori Rusak Berat (RB) Rp 50 juta, Rusak Sedang (RS) Rp25 juta Rusak Ringan (RR) 10 juta.

Rincian bantuan DSP yang diterima Kabupaten Mamuju sebesar Rp 209.535.000.000, rusak berat 1.501, rusak sedang 3.487, rusak ringan 4.731. Kabupaten Majene sebesar Rp 123.220.000.000, rusak berat 1.713, rusak sedang, 1.060, rusak ringan 1.107. Kabupaten Mamasa sebesar Rp 9.420.000.000, rusak berat 56, rusak sedang 96, rusak ringan 422.

Kepala BNPB Letjen TNI Dr. (H.C) Doni Monardo mengucapkan, terima kasih kepada TNI-POLRI, pemerintah daerah, BPBD, serta relawan yang telah bekerja keras dalam upaya penanganan bencana terutama saat kondisi tanggap darurat.

“Terima kasih kepada TNI-POLRI, pemerintah daerah, BPBD, serta relawan yang telah bekerja keras dalam upaya penanganan bencana, rasanya akan sulit tanpa bantuan segenap pihak,” kata Doni dalam keterangan pers, Selasa (25/5/2021).

Dalam kesempatan yang sama, Doni juga mengingatkan perkuat literasi tentang kebencanaan. Hal ini dianggap perlu untuk menjadi modal utama, agar menjadi pengetahuan masyarakat.

“Perkuat literasi kebencanaan, kurangi resikonya melalui mitigasi, kesiapsiagaan dan pencegahan terutama bencana hidrometeologi,” tambah Doni.

Doni berpesan, penggunaan bantuan DSP ini harus tepat sasaran dan transparan. “Pembangunan rumah juga jangan terlalu lama, agar masyarakat tidak terlalu lama menunggu. DSP ini jangan dipotong untuk keperluan lain, terutama kualitas bangunan diharapkan tahan gempa serta merelokasi hunian yang dianggap risiko untuk dijadikan tempat tinggal,” pesan Doni.