Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, Mandarnesia.com — Pemprov Sulbar tengah berupaya mengurai angka putus sekolah yang masih tinggi di Sulbar.
Program Tangani Total Anak Tidak Sekolah (Portal-ATS) diharapkan menjadi solusi atas masalah tersebut.
“Kita ingin memastikan betul bahwa Portal-ATS yang baru-baru ini dilaunching tidak dijadikan euforia saja, justru ini adalah menjadi pekerjaan besar yang harus kita selesaikan bersama,”kata Sekprov Sulbar Muhammad Idris di Grand Maleo Mamuju, Rabu (9/9/2020).
Permasalahan pada data ATS di Sulbar memang menjadi tanggung jawab Pemprov Sulbar. Rakor tersebut membahas bagaimana menyelesaikan permasalahan status ATS yang menjadi tertinggi di Sulbar.
“Hal utama yang harus jadi perhatikan yakni mengenai Sumber Daya Manusia (SDM), sebab hal ini sangat bermasalah di Sulbar.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten agar fokus untuk lebih mendorong pembangunan SDM,” jelas Idris.
Ia menyebut tidak mau lagi melihat ada kepala bidang di Dinas Pendidikan memikirkan program di luar dari pembangunan SDM. Idris menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Unicef dan Pemda Mamuju atas kolaborasi dalam mengumpulkan data yang akurat mengenai kondisi pembangunan manusia dengan melakukan pendataan di setiap daerah.
Data Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulbar saat ini ada di posisi 65,73 persen. Sangat jauh dari rata-rata nasional yang berada 71,92 persen.