MAMUJU-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menganggap, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar 2017 adalah pemilu paling damai.
“Menurut kami inilah pemilu yang paling aman saya pernah alami, pernah saya awasi. Sudah empat belas tahun mulai dari panwas kecamatan sampai di tingkat provinsi itu yang paling teraman,” kata Busrang Riandhy, baru-baru ini usai acara Bawaslu Award 2017 di D’Maleo Hotel Mamuju.
Menurut Busrang, indikator mengapa dikatakan penyelenggaraan pemilu aman yakni dari sisi pengawasan.
“Kami aman melakukan aktivitas, melakukan fungsi pencegahan. Ketika misalnya melayangkan himbauan ke pasangan calon mereka langsung menindaklanjuti. Dia tidak pernah melakukan protes kegiatan kerja kami. Kemudian pada saat melakukan penanganan pelanggaran itu kan bisanya minta ini dan ini. Tapi Alhamdulillah, kami diberikan kepercayaan untuk melakukan proses,” jelasnya.
Ia melanjutkan, di Pilkada 2017 ada 115 laporan yang diterima Bawaslu Sulbar dan semuanya diproses. Tak ada satupun dari laporan ada yang mencoba melancarkan penekanan.
“Itu yang kami anggap sehingga pelaksanaan pemilu yang paling aman. Di tingkat kabupaten juga seperti itu tidak ada yang diburu-buru untuk mengubah data. Karena kalau mengubah kami punya data. Sehingga itulah yang menjadi penilaian Bawaslu Republik Indonesia kami yang dianggap terbaik,” katanya.
“Dan ini akan kami terus kembangkan. Mudah-mudahan dalam pilkada legislatif yang agak rumit, pilpres dengan pilkada ini kan tiga tahapan. Dan dalam pelaksanaan pilkada nanti lima kertas suara. Itu yang berbasis IT akan kami terus lakukan supaya bentuk pencegahan teman-teman KPPS tidak melakukan penggelembungan suara. Karena praktek penggelembungan suara ada di KPPS,” sambung Busrang.
#BusriadiBustamin