Laporan: Naim Irmayani
MANDARNESIA.COM, Polewali– Setelah sukses menggelar Youth as Leader (YAL) Scholarship Singapore 2020-2023, Anhar Foundation akhirnya membawa peserta yang lolos ke negara tersebut pada tgl 20-25 Februari 2023.
Youth as Leader (YAL) adalah Beasiswa Pemberdayaan Diri yg diselenggarakan oleh Anhar Foundation bekerjasama dengan API Foundation, Hypnopreneur Indonesia, serta English Training Center (ETC). Beasiswa YAL ini diselenggarakan di Singapore dan dilanjutkan dengan wisata edukasi ke Malaysia.
“Alhamdulillah, ada lima peserta terbaik beasiswa YAL yang berhasil diberangkatkan ke Singapore dan Malaysia setelah lolos seleksi dari kurang lebih 4.500 Calon Peserta, yaitu : (1) Taswirah dari Majene – Sulawesi Barat, (2) Sofiyah Sri Ayu dari Palu – Sulawesi Tengah, (3) Yakomina Mambilowu dari Merauke – Papua Selatan, (4) Rahmat Thahir dari Mamuju – Sulawesi Barat, dan (5) Nadiyah Rosa Salsabila dari Makassar – Sulawesi Selatan, ” sebut Mr. Anhar, CEO dari ANHAR Foundation.
Menurut Mr. Riswan, Manajer Marketing dari Beasiswa YAL bahwa beasiswa ini mencakup dan membahas tiga Aspek utama yaitu Leadership, Education, dan Entrepreneurship.
Senada dengan Mr. Riswan, Mr. Acha, Manajer Operasional Beasiswa YAL menyebut ketiga aspek ini dibahas sepanjang rangkaian Program YAL yang dilaksanakan mulai dari empat tahap seleksi.
“Dan ketiga aspek ini dibahas sepanjang rangkaian Program YAL yang dilaksanakan mulai dari empat tahap seleksi, English Camp, One Year Mentoring (OYM) selama 1 tahun full, hingga perjalanan wisata dan wisuda di Negara Singapura dan Malaysia,” tambah Acha.
Taswirah salah satu peserta yang menyabet peringkat pertama dan mewakili salah satu peserta dari Program Beasiswa YAL Singapura Angkatan Pertama ini bercerita bahwa disana mereka kami mendapat sambutan hangat dari Pihak Kampus Universiti Teknologi Malaysia (UTM).
“Salah satu program yg di selenggarakan di YAL Scholarship ini adalah Campus Visit. Kami para penerima Beasiswa YAL mengunjungi Kampus Teknologi Terbesar se-Asia, yaitu Universiti Teknologi Malaysia (UTM) yg terletak di Kudai, Johor – Malaysia. Dalam pertemuan tersebut, kami membahas beberapa program Internasional sebagai rencana bentuk kerjasama antara UTM dan ANHAR Foundation, salah satunya Program Summer School, Student Exchange, Campus Visit, dan sebagainya. Selain itu pembahasan lainnya mengenai ekonomi, sosial budaya, pemberdayaan diri yg bertujuan untuk memajukan kualitas Sumber daya manusia, sehingga sebuah negara bisa berkembang maju, khususnya negara kita yg tercinta Indonesia,” urai Taswirah.
Mina dari Merauke juga bercerita bahwa dia bangga karena ada penyerahan sertifikat CT. CM dari ANHAR Foundatioan kepada delagasi YAL.
“Dan yang lebih membanggakan lagi adalah karena kami dikejutkan dengan agenda Penyerahan Sertifikat CT.CM (Certified Trainer and Certified Motivator) dari ANHAR Foundation kepada para delegasi YAL yg diserahkan langsung oleh Founder ANHAR Foundation yaitu Coach Anharu Haris alias Mr. Anhar yang juga dilaksanakan di UTM sebagai tanda bahwa para Delegasi YAL telah menyelesaikan program One Year Mentoring (OYM) selama 1 Tahun belakangan ini,” kisah Mina.
Sofiyah dari Palu berkisah tentang ajakan YAL yang mebawanya berkeliling dan menikmati beberapa tempat terkenal di Malaysia dan Singapore. “Selain itu para penerima Beasiswa YAL juga diajak untuk berkeliling dan menikmati beberapa tempat yang terkenal di Malaysia dan Singapore, seperti Twin Tower, Merlion Park, Universal Studios, Lego Land, Genting Highlands, Masjid Al-Falah, dan lain-lain dengan tujuan agar para penerima beasiswa mendapatkan pengalaman berharga, mengetahui sejarah di setiap tempat yang dikunjungi, yang diharapkan bisa menginspirasi Para Delegasi YAL ini untuk memajukan Indonesia terkhusus daerahnya seperti kemajuan negara2 yg telah di kunjungi,” kata Sofiyah.
Rahmat dari Sulbar bercerita tentang kondisi bersihnya dan disiplinnya negara yang didatanginya. “Setiap tempat terlihat bersih, kedisiplinan waktu terlihat jelas di negara tersebut, betapa penduduk lokal di sana betul-betul sangat menghargai waktu. Diharapkan dari pengalaman berharga yang dilihat dan dirasakan oleh Para Delegasi YAL selama perjalanan edukasi ini, bisa diadopsi dan direalisasikan di negeri sendiri,” harap Rahmat dari Mamuju.