Angin dan Ombak Jadi Kendala ‘Passandeq’

MAJENE – Sandeq Race yang berangkat sekitar Pukul 14.00 Wita di Pantai Anjungan Manakarra Mamuju, Kamis (17/8/2017) kemarin, menempuh perjalanan selama lima jam setelah tiba di Deking, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene.

Angin yang berhembus dari arah yang berlawanan, dan ombak yang cukup tinggi menjadi penyebab perahu kebanggaan masyarakat Mandar tidak bisa melaju dengan kecepatan seperti biasa.

Lelaki paru baya Hasri dari Majene telah beberapa kali mengikuti lomba sandeq mengaku, biasanya ditempuh hanya tiga lamanya.  Hanya saja, yang terkendala angin yang berhembus dari arah yang berlawanan.

“Arah angin tenggara yang berlawanan membuat kami harus mengambil arah jauh ke sana kemudian berputar. Kemudian sesekali mendayung,” tutur Hasri salah satu sawi Bintang Timur kepada Mandarnesia.com saat sedang melakukan perbaikan layar sandeq yang rusak, Jumat (18/8/2017) pagi.

Sesuai dengan keputusan meeting setiap peserta yang tiba sebelum pukul 17.00 WITA, akan mendapatkan 20 poin.

“Semua peserta tiba di pos pertama sebelum jam enam sakit, jadi semuanya dapat 20 poin,” katanya.

#SudirmanSyarif