Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Pasca ditemukan banyak kasus positif virus corona atau covid-19 di Desa Pontana Kayyang, Kecamatan Bodong-budong, Mamuju Tengah, akses keluar-masuk ke desa tersebut diperketat.
Polisi dan TNI berjaga di pintu masuk, hanya petugas medis dan bantuan sembako yang diperbolehkan masuk ke dalam wilayah yang kini menjadi klaster penyumbang kasus positif covid-19 terbanyak di Sulbar.
Baca:https://mandarnesia.com/klaster-pontana-kayyang-menambah-panjang-kasus-positif-covid-19-di-sulbar/
Baca:https://mandarnesia.com/pasien-positif-covid-19-sulbar-bertambah-jadi-33-orang/
Kepala BPBD Sulbar Darno Majid menjelaskan, pihaknya telah bertemu dengan Kepala BPBD Mamuju Tengah untuk mengambil langkah-langkah sangat mendesak mengantisipasi kondisi covid-19 di Pontana Kayyang.
“Saya sudah lihat kemarin (Jumat 24/4), TNI-Polri sudah jaga kawasan akses keluar-masuk, dilarang masuk kecuali yang membawa makanan, karena makanan memang tak bisa dihindari,” katanya kepada mandarnesia.com di Kantor DPBD Sulbar, Sabtu (25/4/2020).
Ia berharap, banyak sosialisasi di daerah sekitar Desa Pontana Kayyang, seperti Salugatta yang berbatasan langsung. Pemerintah telah menyalurkan bantuan sembako kepada masyarakat Pontana Kayyang.
“Arahan dari pak gubernur kemarin, kita membantu sumbangan sembako sebanyak 400 paket. Masyarakat yang dibantu, mereka yang terpapar dan tidak mendapat BLT, tidak mendapat bantuan lain, kerena memang kita sepakat gugus kabupaten, jangan kita masukkan yang sudah mendapat bantuan,” ungkapnya.
“Alhamdulillah masyarakat sangat berterima kasih kepada bapak gubernur atas inisiatif memberikan bantuan yang dikumpul dengan teman-teman. Jadi bukan APBD, tapi ini adalah sumbangan dari kepala-kepala OPD yang ada di provinsi,” tutupnya.