19 Tahun Sulbar: Kisah dari Jalan Bonto Langkasa

Drs. H. Farid Wajdi, M. Pd.
Drs. H. Farid Wajdi, M. Pd.

Perjalanan menjadi pengurus KPM–PMM cabang Balanipa, yang tujuannya saat itu menghimpun dan saling mengenali antara mahasiswa dan mahasiswa lainnya yang berada di semua kampus di Makassar berasal dari daerah yang sama Balanipa. Supaya gampang saling membantu kalau ada hal-hal yang urgen sitaiyyang apiangan daa sitaiyyang araeayyang, dan sangat bersifat kekeluargaan. Sehingga momen  yang dapat mempertemukan ajang silaturrahmi ini dipergunakan  dengan sebaik baiknya. Bahkan menjadi agenda penting bagi mahasiswa seperti bulan Ramadan, dengan program tarwih keliling, bulan  syawal dengan agenda  Halal bi Halal. Serta momen  hari lainnya  yang  dapat  mempertemukan lagi antar mahasiswa. 

Meskipun kegiatan ini kedaerahan tetapi sebagian dari mahasiswa masih aktif juga diorganisasi OKP lainnya yang memiliki skala Nasional seperti PMII, HMI dan IMM lainnya dan berbagai organisasi di kampus sebagai pengurus senat, jurusan dan sebagainya. 

Setiap bulan Ramadhan menyusun agenda Tarwih Bersama mahasiswa daerah dengan para orang tua yang memiliki rumah di Makassar. Ini menjadi  sebuah hal yang selalu dihadirkan pada momen yang sangat membahagiakan saat itu . 

Rumah yang pernah ditempati antara lain milik: 

  1. H. Borahima di Bonto Langkasa Nomor 5
  2. Dr. Sanabi Daud  Kompleks Cokonori
  3. H. Hadi Rahman Landak Baru 21
  4. Prof. Dr. H. Sahabuddin ayahanda  Ibu Dr. Chudriah dan K.H. Sybli Sahabuddin yang Jalan Emmy Saelan.
  5. Drs. H. Razak Jamak yang rumahnya di Kompleks Perumahan IKIP  Gunung Sari 
  6. Letkol Purn. Abd. Samad Gani ayahanda Surachman Samad yang terletak di Jalan Garuda Kompleks Perwira Angkatan Darat. 
  7. Pof. Dr. Abdurrahman Halim 
  8. Drs. Hasan Sulur di Jalan Buakana  
  9. Andi Mappatunru 
  10. Drs. Arsyad Hafid 

Lepas tarwih keliling dialog berkembang dengan berbagai tema kadangkala bermunculan ide-ide cemerlang termasuk di dalamnya gagasan segar tentang kedaerahan seperti pembangunan daearah di eks afdeling Mandar ini. Perlahan lahan dialog habis tarwih bersama ini meluas melintasi keorganisasian ketiga kabupaten yang telah ada menghimpun seluruh organisasi kekeluargaan dan Mahasiswa di Makassar. Seperti Kerukunan Keluarga Polmas, Himpunan Keluarga Mandar Majene (HIKAMM) Persatuan Keluarga Mamuju (Persukma) dan dari kelompok Mahasisiwa berasal Kesatuan Pelajar Mahasiswa Polewali Mamasa Mandar (KPM-PMM) waktu itu Mamasa masih menyatu dengan Polewali Mandar, IPMIM, Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Majene. Kemudian dari Mamuju disebut dengan HIPERMAJU, Himpunan Pelajar Mahasiswa Mamuju, sehingga kegiatan tarwih keliling makin berkembang  ke rumah-rumah para orang tua  orang tua  di tiga kabupetn ini. Diantaranya: