Oleh: Ayub Kalapadang
MENJAJAL keelokan Kabupaten Mamasa bisa dikata tak akan ada habisnya. Sebagai destinasi wisata di Sulbar “Kondosapata” nama lain dari daerah ini menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang meliriknya.
Beberapa spot tersaji di sepanjang lokasi dengan ciri khas pegunungan. Baik wisata alam maupun budayanya yang sangat sayang untuk dilewatkan. Rutenya yang masih alami menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi para traveler menemukan setiap keindahannya.
Sebutlah permandian air panas Nusantara, posisinya yang terletak di jantung kota, membuat lokasi ini kerap menjadi alternatif saat berada di seputaran wilayah berpanorama indah itu.
Untuk menemukannya bisa dibilang mudah, pengunjung dapat menempuh perjalanan selama tiga jam, start dari kota Polewali dengan kecepatan rata-rata 60 Km menggunakan kendaraan bermotor, lalu ke arah timur rute jalan menanjak dan berliku.
Di setiap perjalanan suguhan pemandangan alam yang masih hijau nan asri dengan air terjun kecil menghiasi setiap sisi lereng tebing. Perjalanan pun semakin menantang. Ketika hawa dingin menghampiri menjadi penanda kalau area pengunungan diidentikan dengan kesejukan semi belantara pepohonan kecil yang masih terjaga. Sesekali kabut putih menyembul dikala pagi maupun jelang sore hari.
Bagi yang sudah berada di pusat kota cukup menemukan penginapan Nusantara. Spot ini berada tepat di belakang tempat ini. Melewati lorong kecil di samping penginapan lalu menurun. Permandian sudah bisa ditemukan.
Jika dilihat dari lokasinya memang tidak begitu luas. Namun wilayah dengan suhu sekitar 16 derajat saat penulis di sana, membuat permandian ini terbilang tepat menghangatkan sekujur tubuh yang dirundung cuaca dingin.
Untuk mencobanya cukup merogoh kocek lima ribu rupiah per orang, pengunjung sudah dapat menikmatinya. Dengan tiga pilihan lokasi kolam. Petak pertama untuk anak-anak, untuk dewasa, dan petak kolam kecil yang suhunya lebih panas.
Bagi pengunjung pria tidak diperkenankan mengenakan baju saat menceburkan diri ke dalam air cukup dengan celana. Hal itu sebagai bagian untuk menjaga kehangatan serta agar warna baju tak luntur.
“Tolong bagi laki-laki jangan dipakai bajunya ya, saat mandi harus dilepas, kecuali bagi perempuan saja,” imbau wanita dengan usia sudah mulai uzur yang juga diketahui sebagai pemilik permandian tersebut.
Selain airnya yang panas, pemandangan lain juga bisa kita nikmati dari bagian samping permandian. Aliran sungai dengan debit airnya yang terbilang deras, bisa menjadi lokasi penikmat arung jeram.
Batuan yang ada disepanjang aliran sungai terlihat berukuran besar. Kecepatan dan warna airnya pun masih menyatu dengan lumpur berwarna coklat.
Pemandangan lain juga melengkapi lokasi ini terdapat jalur penghubung antara pemukiman warga terbentang di atas aliran sungai dekat permandian. Jembatan gantung yang terbuat dari kayu besi menjadi keunikan tersendiri bagi para pengunjung.
Sebelumnya jembatan gantung ini pernah digunakan sebagai lokasi pembuatan film Cinta Rasa Coklat. Bila ingin berendam air panas datanglah ke Mamasa. Sambil menikmati suhu dingin di malam hari.