Warga Mamasa Mulai Kembali ke Rumah

MAMASA, Mandarnesia.com — Setelah 12 hari terus diguncang gempabumi, sebagai warga Mamasa yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.

“Dulu jumlahnya 15.622 pengungsi sekarang sudah tinggal sekitar lima ribu pengungsi yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian,” kata Ramlan Badawi kepada mandarnesia.com di aula Kantor Gubernur Sulbar, Selasa (13/11/2018).

Dijelaskan Ramlan, intensitas gempa di Mamasa makin hari semakin menurun. Semoga harapnya, menandakan bahwa gempa akan segera berakhir.

“Untuk saya jelaskan, belum ada korban jiwa secara nyata. Ada yang korban jiwa tapi itu dalam perjalanan menuju Mamuju, dan kecelakaan lalu lintas. Sementara untuk rumah rusak itu terkena longsor dan lokasi longsor tidak terdampak gempa yang kuat,” jelasnya.

Di Kabupaten Mamasa, tercatat ada 17 rumah yang mengalami kerusakan, dua gereja dan satu masjid.

Sementara untuk aktivitas pendidikan yang sempat terhenti lantaran banyaknya penduduk yang memilih mengungsi, bupati dua periode ini mengatakan, proses belajar mengajar berangsur normal.

“Sampai hari ini hanya di kota Mamasa yang belum jalan aktivitas pendidikan. Tapi 16 kecamatan lainnya sudah berjalan proses pendidikannya.”

Kini 15.622 pengungsi tersebar di lima titik pengungsian. Tiga berada di Kecamatan Mamasa, dan dua lainnya berada di Kecamatan Sumarorong dan Messawa.

“Sampai hari ini persediaan logistik masih ada. Pelayanan medis berjalan baik. Karena petugas kesehatan turun satu per satu mengunjungi semua tenda-tenda pengungsian. Sudah ada 1.007 pasien yang diobati,” ungkapnya.

Reporter: Sudirman Syarif