Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Peluang besar Aras Tammauini sebagai punggawa Golkar Sulbar tampak jelas sebelum musda digelar. Sejak mendatangi sekretariat Golkar Sulbar di Jalan Martadinata mengambil dan mengembalikan formulir, yel dukungan kepadanya sudah menggema.
Aras mendapat dukungan penuh dari semua lapisan kader Golkar yang dipimpin Plt DPD I Golkar Muhiddin Muhammad Said, yang menggantikan Ibnu Munzir setelah jabatan Hamka B. Kadi selesai. Termasuk Andi Ibrahim Masdar yang sebelumnya juga disebut-sebut maju di bursa ketua. Belakangan, Andi Ibrahim kemudian menampik dan menyebut tidak pernah melakukan mengambil formulir pendaftaran.
Musda Golkar III di Grand Maleo Mamuju untuk memilih ketua DPD I Sulbar dan formaturnya, rencananya dilaksanakan selama dua hari, namun dipersingkat satu hari saja.
Dukungan Aras Tammauni jadi punggawa Golkar, juga datang dari Andi Ibrahim Masdar. Keduanya kemudian bertemu di kamar 200 lantai dua Grand Maleo. Dari foto yang beredar, pertemuan tersebut memperlihatkan keakraban mereka.
“Kita mau ciptakan Golkar ini dinamis terus, bagaimana Golkar bisa merebut kejayaannya. Jadi jangan ada riak-riak Golkar seperti dulu. Karena selama ini kita vakum. Makanya hasilnya seperti ini kita tidak punya perwakilan di DPR,” kata AIM usai mengikuti pembukaan Musda, Sabtu (18/7/2020).
Tradisi calon tunggal di kepengurusan Golkar sudah berlangsung sejak pertama kali Golkar Sulbar menapakkan kaki. Saat itu Anwar Adnan Saleh menjabat Ketua DPD I masa bakti 2004/2014, setelah dalam musda dipilih secara aklamasi.
“Kami bersepakat menerima Aras Tammauni jadi Ketua DPD I Golkar Sulbar periode 2020-2025 Sulawesi Barat,” kata Ketua DPD 2 Kabupaten Mamasa Sudirman mewakili pengurus DPD 2 Golkar setiap kabupaten, Sabtu (18/7/2020) malam.
Terpilihnya Aras Tammauni sebagai ketua definitif menjadi angin segar bagi para kader Golkar setelah hampir enam tahun dijabat pelaksana tugas. Dalam pidatonya, Aras menyampaikan Ketua DPD I Sulbar definitif sudah lama dinantikan.
“Wartawan bertanya sama saya, pak Aras lompat pagar? Kenapa tiba-tiba masuk Golkar. Tapi saya bilang bukan lompat pagar tapi pulang kampung. Saya 30 tahun jadi orang Golkar. Cuman selama ini saya merantau,” kata Aras disambut tepuk tangan peserta musda.