POLEWALI, Mandarnesia.com-Setiap orang harus mampu mewariskan nilai-nilai terkandung dalam sastra dan tangguh dalam berliterasi.
Hal itu dikatakan Dr. Suradi Yasil Budawan Mandar, usai menghadiri workshop, Politik Gaduh Sastra Bikin Gaduh, di Gedung Auditorium Unasman, Selasa (29/1/2019).
Menurut Dr. Suradi Yasil, literasi adalah kemampuan membaca dan menulis.
“Jadi nanti ini bisa diwariskan kalau kita tulis, apa yang kita tahu. Baik sastra daerah dan sebagainya,” kata Suradi.
Suradi menyebut, ada beberapa jenis literasi, diantaranya literasi komputer digital, literasi ekonomi, dan literasi sejarah.
“Intinya, bagi orang yang kurang literasi bukan kesalahan mereka. Tapi, kekeliruan orang tuanya di rumah, tidak membentuk orang (keluarga) rajin membaca buku dan menulis. Karena menulis, harus rajin membaca,” tuturnya.
Sesuai data, kegiatan workshop diikuti sebanyak 100 peserta.
Sardin Riadi salah satu peserta berharap, melalui workshop tersebut peserta dapat memahami apa sesungguhnya sastra.
“Kemudian lebih giat lagi berliterasi,” harap Sardin.
Kegiatan ini dihadiri Budayawan Mandar, penulis, dan pegiat literasi. Seperti Tammalele, Dr. Suradi Yasil, Adi Arwan Alimin, dan Muhammad Munir.
Foto: Muhammad Munir (Facebook)
Reporter: Busriadi Bustamin