Reporter : Busriadi Bustamin
MAMUJU,mandarnesia.com-Selain kakao dan kopi, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) belum termasuk dalam pengembangan komoditas tanaman cengkih.
“Sayang sekali, program kegiatan yang dialokasikan pusat lewat APBN, kita tidak masuk dalam pengembangan kawasan cengkih. Sesuai Permentan itu, kita hanya masuk pengembangan kawasan kakao dan kopi. Jadi ini sayang sekali,” kata Kadis Perkebunan Sulbar Abd. Waris Bestari di pelataran Kantor Dinas Perkebunan Mamuju, Jumat (23/8/2019).
Padahal, potensi cengkih di Sulbar besar sekali. Misalnya jika melintas di daerah Tubo hingga ke Pamboang, akan dijumpai cengkeh di samping badan jalan.
“Kalau kita lewat ke Majene, hampir kiri kanan jalan itu semua cengkih. Termasuk Malunda daerah Lombang juga banyak cengkih. Daerah perbatasan Ulumanda naik, itu juga banyak,” ujarnya.
Sehingga ke depan, pemerintah pusat dapat memperhitungkan tanaman cengkih di daerah Sulbar. Bukan hanya komoditas tanaman kakao dan kopi.
“Karena ini amanah dari pak presiden mengatakan, bahwa kita akan kembalikan kejayaan tanaman rempah itu sendiri. Tidak bisa dipungkiri bahwa cengkih itu sekali naik harganya, tidak kalah dengan komoditi yang lain,” pungkasnya.