Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, Mandarnesia.com — Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo mengatakan Pemprov, Pemkab, instansi vertikal maupun Forkopimda sangat kompak melakukan penurunan stunting di daerah, khususnya di Sulbar.
“Lintas sektor baik di vertikal maupun Forkopimda di Sulbar hingga pemerintah sangat luar biasa, saya pikir sangat kompak demi percepatan penurunan stunting,” ucap Hasto, Jumat (19/11/2021).
Hasto berharap, dengan terjalinnya silaturahmi hingga terjalin kerja sama yang baik terhadap Pemprov, Pemkab kiranya bisa diterapkan ke desa-desa juga.
“Perlu adanya konvergensi di tingkat desa, karena kami di tingkat provinsi, kabupaten sudah terjalin kerja sama yang baik. Kiranya hal bagus ini dapat diterjemahkan ke desa-desa,” harapnya.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeni Anwar mengatakan, kedatangan BKKBN Pusat memberi semangat untuk menurunkan stunting di provinsi ini, yang mana Sulbar urutan kedua tertinggi stunting dari NTT.
“Kami atas nama Pemprov Sulbar berterima kasih atas kedatangan BKKBN Pusat memberi semangat kepada kita untuk menurunkan stunting di Sulbar, yang kita tahu bahwa daerah kita adalah urutan kedua dari NTT di Indonesia,” kata Enny.
Enny mengungkapkan, sesuai laporan yang diterima bahwa angka stunting di Sulbar sudah mencapai di bawah 30 persen. Menurutnya, penurunan angka stunting tersebut awal dari terbangunnya semangat dan juga kerjasama antar Forkopimda.
“Dengan semangat hari ini serta MoU yang kita lakukan bersama, saya kira kita dapat mengatasi stunting di Sulbar,” tandasnya.
Enny menyampaikan, permasalahan stunting merupakan prioritas nasional Presiden Joko Widodo, sehingga menargetkan angka prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada Tahun 2024.
“Hal ini tentu saja memerlukan dukungan dan peran berbagai elemen yang ada, agar target tersebut dapat tercapai,”ucap Enny.