MAMUJU, Mandarnesia.com — Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat menegaskan, tidak ada kekurangan stok untuk konsumsi Bahan Bakar Mianyak (BBM). Justru pemerintah telah menambahkan 5 pesen untuk ketersediaan menyambut tahun baru dan Hari Raya Natal.
Menurutnya, kelangkaan BBM di seluruh wilayah disebabkan adanya penimbunan dan cuaca yang menyulitkan kapal kesulitan bersandar di Pelabuhan Depot Parepare.
“Menurut informasi dari Dirut Pertamina Parepare ada yang ditangkap polisi karena minimbun BBM. Yang jelas bahwa tidak usah panik kebutuhan kita sudah naik 5 persen memasuki hari raya natal dan tahun baru,” kata Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Barat Amri Eka Sakti kepada mandarnesia.com, Kamis (13/12/2018).
Dikatakan Amri, pihaknya sudah lakukan koordinasi sejak semalam, kerlambatan akibat cuaca buruk. Tapi yang jelas bahwa mulai sore ini sudah tidak ada lagi keterlambatan.
“Kita mengigatkan masyarakat jangan panik, ini ada yang memanfaatkan. Terbukti sudah beberapa ditangkap,” jelasnya.
Sementara dugaan Pertamina yang ingin menghabiskan stok lama karena akan menurunkan harga BBM, ia mengaku belum mengetahui hal itu.
“Itu kebijakan tingkat pusat tidak ada kaitanya dengan kelangkaan. Ini kebutuhan tidak bisa kita tawar-tawar, naik tidak naik tetap harus tetap stabil,” tutupnya.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Mashura menyampaikan, pihak kepolisian telah melakukan rapat koordinasi untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan dan kelangkaan BBM.
“Tidak ada (penimbunan) hanya kita kan tergantung dari Depot Parepare. Kita juga sudah laksanakan rapat koordinasi kemarin,” kata Mashura kepada mandarnesia.com.
Pemandangan menarik yang dapat disaksikan setiap kali terjadi antrean panjang di beberapa SPBU, sejumlah warga justru membuka lapak dengan menjajakan bahan bakar berbagai jenis.
Reporter: Sudirman Syarif