Oleh. Dr Aco Musaddad HM
Jika ingin mendalami identitas orang “Mandar” maka pelajarilah perahu “Sandeq”. Pada perahu ini akan didapati 4 identitas orang Mandar sekaligus yaitu: Pertama. Orang Mandar itu religius, Perahu Sandeq merupakan perahu yang disakralkan oleh orang Mandar, betapa tidak, dalam proses pembuatannya sangat kental dengan ritual dan do’a-do’a, saya belum menemukan hasil riset apakah Sandeq telah hadir di Mandar sebelum kedatangan Islam? atau jauh sebelum Islam masuk di Mandar, Sandeq telah digunakan masyarakat Mandar, Ini penting untuk ditelusuri agar supaya dapat diketahui apakah pengaruh Islam atau animisme dan dinamisme atau sudah terjadi asimiliasi antar Islam dan kepercayaan lokal terhadap proses pembuatan Sandeq, ini harus dibuktikan dalam bentuk riset. supaya pembuktiannya dapat lebih ilmiah. Yang jelas terlihat adalah bahwa pembuatan perahu Sandeq merupakan ekspresi “keagamaan” orang Mandar.
Kepercayaan kepada yang ghaib yang menguasai suatu wilayah diyakininya dengan baik, yang kemudian melahirkan sebuah ritual diiringi dengan bacaan do’a di saat proses pembuatan perahu, bahkan menentukan batang pohon yang akan dipakai sebagai badan perahu sarat dengan ritual. Ini menjadi penanda bahwa orang Mandar itu sangatlah religius.
Kedua. “Orang Mandar Orang Laut” Wilayah Mandar sebagian besar berada di pesisir pantai, menjadikan orang Mandar cukup kreatif dengan menciptakan sebuah perahu sebagai penanda bahwa “Orang Mandar Orang Laut” meminjam istilah Ridwan Alimuddin (peneliti Bahari Nusantara) pada aspek kedua ini, orang Mandar adalah orang laut cukup mewakili kedekatan orang Mandar dengan laut, yang didukung letak geografisnya kemudian melahirkan sebuah kebudayaan bahari melalui pembuatan perahu Sandeq yang kemudian menjadikan orang Mandar sebagai pelaut ulung maupun sebagai nelayan. Laut diposisikan sebagai sumber penghidupannya (baca: orang Mandar yang berada di pesisir pantai)
Ketiga. “Visioner”, perahu sandeq merupakan simbol sekaligus visi orang Mandar, betapa tidak dalam struktur perahu sandeq sangat sarat dengan simbol-simbol yang menjadi simbol filosofi jati diri orang Mandar itu sendiri yang menandakan bahwa orang Mandar itu visioner. Mulai dari pallayarang atau tiang layar utama yang merupakan simbol kesejahteraan masyarakat, karena pallayarang ini adalah penentu laju perahu, disini terdapat makna cita-cita atau visi orang Mandar yang akan dicapai yaitu kesejahteraan dunia dan akhirat. Untuk meraih visi tersebut dibutuhkan sebuah keseimbangan agar selalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan, ini tergambar pada “Tambera” atau tali penahan pallayarang, yang senantiasa pallayarang ini terjaga agar tetap kokoh dan tegak. Kekokohan itu harus tetap seimbang dengan bentuk sikap yang moderat, fleksibel agar sikapnya terus membaik, ini tergambar pada layar sandeq yang segi tiga berwarna putih yang merupakan simbol ketulusan, kesungguhan bagi orang Mandar. Kemudian “guling” yang merupakan simbol berani dalam mengambil keputusan, dan “palatto” atau cadik, baratang dan tadiq merupakan simbol penyeimbang dan pertahanan yang memiliki jangkauan visi yang harus dicapai.
Perahu sandeq selalu berwarna putih memberikan makna bahwa orang Mandar itu inklusif yaitu masyarakat yang siap menghadapi perubahan, tetapi tetap memiliki filter dalam menyaring perubahan atau dalam istilah lain cukup akomodatif dalam menghadapi perubahan, yang memang sulit dihindari. Orang Mandar bukanlah masyarakat yang eksklusif atau masyarakat yang tertutup. Sangat sesuia dengan ungkapan “I bannang pute meloq dicinggaq melo dilonggo longgo” yang bermakna bahwa orang Mandar ibarat benang putih yang dapat diberi warna dan hiasi.
Kemudian keempat, Paduan Seni dan Ketulusan. Seluruh struktur sandeq mengandung nilai seni yang sangat tinggi, apalagi jika sedang berlayar di atas lautan amatlah indah dipandang mata, semakin tinggi ombak yang yang menghalau, semakin indah pula gerakannya. Ibarat seorang gadis Mandar yang sedang menari-nari. Sebuah karya menjadi indah biasanya karena diciptakan atau hasil sentuhan tangan oleh orang-orang yang tulus. Sandeq bukan hanya sebuah perahu layar tetapi didalam proses pembuatannya dilandasi oleh ketulusan hati. Sehingga melahirkan karya yang begitu indah.
Jika ingin melihat orang Mandar yang sesungguhnya maka pelajari struktur dan karakter perahu “Sandeq”. Karakter manusia biasanya ia tuangkan dalam karyanya, perahu Sandeq merupakan mega karya “Orang Mandar” yang sekaligus menggambarkan identitasnya.