Penulis: Halimah, S.Pd., M.Pd, Sekretaris PW ‘Aisyiyah Sulawesi Barat
Milad ‘Aisyiyah tahun ini merupakan peringatan usia ke-103 dalam bilangan tahun Miladiyah (19 Mei 1917) atau ke-106 untuk hitungan Hijriyah. Bagi ‘Aisyiyah, milad bukan hanya perayaan memperingati usia kelahiran, tetapi yang paling penting dan bermakna ialah mensyukuri nikmat Allah atas perjalanan panjang melintas batas gerakan ‘Aisyiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan. ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah mengemban misi dakwah dan tajdid memiliki visi gerakan yang harus diwujudkan dalam menghadapi dinamika kehidupan zaman yang bersifat kekinian.
Memasuki abad kedua, ‘Aisyiyah meniscayakan diri melakukan langkah-langkah gerakan dalam bentuk agenda-agenda strategis dalam menghadapi tantangan hidup yang lebih kompleks. Agenda strategis ‘Aisyiyah di abad kedua merupakan bagian tak terpisagkan dari Pokok Pikiran ‘Aisyiyah Abad Kedua, meliputi semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, antara lain: 1) Pengembangan Gerakan Keilmuan. ‘Aisyiyah berkomitmen untuk melakukan gerakan pencerahan melalui proses trasformasi sosial yang bersifat perubahan untuk pemberdayaan dan pemajuan kehidupan ke hal-hal yang lebih unggul. 2) Penguatan Keluarga Sakinah. Memperkokoh institusi keluarga menjadi keluaga sakinah sebagai basis pembinaan ketakwaan. 3) Reaktualisasi Usaha Praksis. Di antara kekuatan ‘Aisyiyah selama ini adalah usaha-usaha gerakannya yang bersifat praksis sebagaimana terwujud dalam kegiatan-kegiatan pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, ekonomi, pemberdayaan masyarakat, dan kesadaran hukum, dan 4) Peran Kebangsaan. Permasalahana bangsa Indonesia yang sangat kompleks seperti kemiskinan yang masih tinggi, lemahnya karakter, solidaritas sosial yang rendah, korupsi, dan kesenjangan social, membutuhkan gerakan yang masif untuk mengatasinya.
Masyarakat umumnya mengenal ‘Aisyiyah karena Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) dan fasilitas kesehatan yang telah tersebar di seluruh penjuru tanah air. Hal tersebut tidak bisa dipungkiri karena sampai saat ini Amal Usaha ‘Aisyiyah di bidang pendidikan (dari tingkat PAUD/TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal sampai tingkat perguruan tinggi) lebih dari dua puluh ribu. Khusus di Sulawesi Barat terdapat 35 PAUD/TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal, 2 SLB ‘Aisyiyah, dan 1 SD ‘Aisyiyah. Amal usaha di bidang kesehatan (mulai dari Posyandu Lansia sampai rumah sakit umum), ‘Aisyiyah memiliki sekitar 244. Amal usaha ‘Aisyiyah yang lain adalah Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (Panti Asuhan) sebanyak 185. Di bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya kaum perempuan, ‘Aisyiyah memiliki lebih dari lima ratus koperasi, kelompok Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah (BUEKA) yang jumlahnya lebih seribu, mengembangkan Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah (SWA), bahkan memiliki Kelompok Wanita Tani (KWT). Di bidang hukum, ‘Aisyiyah juga telah memiliki Pos Bantuan Hukum (Posbakum).
Pendampingan dan pemberdayaan kaum perempuan di Sulawesi Barat, khususnya Kabupaten Mamuju, dilakukan oleh ‘Aisyiyah melalui Program MAMPU (Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan). Sejak tahun 2017, program ini telah berjalan di 6 desa yaitu Salletto, Pati’di, Sumare’, Bambu, Tadui, dan Kalukku Barat. Program ‘Aisyiyah ini telah melakukan pendampingan kepada kaum perempuan (termasuk remaja perempuan) untuk menanamkan kesadaran pentingnya memahami isu-isu perempuan dan kesehatan reproduksi.
‘Aisyiyah juga telah melakukan pendampingan untuk menghasilkan regulasi di tingkat desa seperti Peraturan Desa (Perdes) tentang Pencegahan Perkawinan Anak dan Peraturan Desa (Perdes) tentang Pemenuhan Hak Kesehatan Reproduksi dan Gizi. Hal tersebut sangat penting dilakukan oleh ‘Aisyiyah sebagai wujud dukungan kepada pemerintah untuk mengatasi masih tingginya angka pernikahan anak dan masalah stunting di Sulawesi Barat.
Ta’awun Sosial
Permasalahan sosial ekonomi masyarakat semakin kompleks baik karena faktor kemiskinan, pengangguran, kesenjangan sosial, konflik sosial, kekerasan termasuk kekerasan terhadap perempuan dan anak, dan faktor lain. Menghadapi berbagai permasalahan tersebut perlu diperkuat dengan nilai Gerakan Islam Berkemajuan yang menjadi spirit Gerakan Muhammadiyah-‘Aisyiyah (fiqh Al-Ma’un) yang selama ini menjadi basis nilai-nilai amal shaleh, ta’awun, jihad sosial yang sudah berlangsung lebih seabad. Muhammadiyah-‘Aisyiyah telah mengaktualisasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menggerakkan ta’awun dan keshalehan sosial secara kolektif dalam bentuk aktivitas bersama di masyarakat merupakan bentuk dakwah ‘Aisyiyah yang nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Bentuk ta’awun sosial antara lain adalah membantu atau menolong saudara kita yang mengalami kesulitan hidup, fakir miskin, lemah secara hak sebagai warga negara, dan mengalami kesulitan hidup lainnya. Bantuan atau santunan tersebut dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti bantuan bahan makanan, biaya sekolah, bantuan kesehatan, bantuan akses untuk mendapatkan hak-haknya, dan bentuk bantuan yang lainnya.
Ta’awun sosial juga dapat diwujudkan dalam bentuk penguatan aktivitas keshalehan sosial seperti memberi empati dan simpati kepada sesama saudara warga masyarakat yang sedang terkena musibah seperti sakit, dan musibah lainnya. Bersilaturrahim, menjenguk sambil mendoakan dan memperhatikan dalam bentuk lainnya merupakan aktivitas rasa empati dan simpati sesama yang menggembirakan dan menguatkan.
Kepedulian ‘Aisyiyah juga terwujud dalam upaya meningkatkan kemampuan literasi anak. Bentuk aktualisasinya adalah Gerakan ‘Aisyiyah Cinta ‘Anak (GACA). Selain itu, ‘Aisyiyah juga mendorong terbentuknya model perlindungan sosial berbasis masyarakat antara lain mendinamisasi zakat, infak, sadaqah, dan pengumpulan dana yang dapat dipertanggungjawabkan.
Peran ‘Aisyiyah di Tengah Pandemi Covid 19
“Gerakan Ta’awun Sosial Peduli Dampak Covid-19 untuk Keselamatan Bangsa”. Itulah tema Milad ‘Aisyiyah di tengah pandemi Covid-19. ‘Aisyiyah sebagai organisasi sosial keagamaan tidak berpangku tangan dan tidak menutup mata dengan kondisi bangsa dan negara saat ini. Peringatan Milad ‘Aisyiyah ke-103 di tengah pandemi Covid-19 sepenuhnya diarahkan untuk mewujudkan Ta’awun Sosial sebagai wujud misi Al-Ma’un.
Di tengah pandemi Covid-19, berbagai kegiatan telah dilaksanakan untuk menyapa kaum dhu’afa-mustdh’afin. Bekerja sama dengan Muhammadiyah melalui Lazismu dan Muhammadiyah Covid-19 Command Centre (MCCC), ‘Aisyiyah telah melakukan pembagian masker secara gratis, alat pelindung diri (APD) bagi petugas kesehatan, dan pembagian makanan secara gratis. Aksi sosial yang dilaksanakan 23 April 2020 bertajuk Gerakan Ta’awun Sosial bagi Warga Terdampak Covid-19 secara serentak di seluruh Indonesia dengan melakukan pembagian sembako kepada warga terdampak Covid-19.
Hal lain yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah sebagai aktualisasi tema milad tersebut adalah “Sapa Guru PAUD-TK ABA”, sebagai wujud terima kasih pimpinan ‘Aisyiyah kepada guru-guru PAUD-TK ‘Aisyiyah yang telah berjuang mendidik generasi tunas bangsa yang kokoh iman dan berkemajuan.