Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Komisioner KPU RI Pramono Ubaid Tanthowi secara umum mengapresiasi kerja penyelenggara pemilihan serentak tahun 2020. Hal tersebut disampaikan saat pertemuan dengan Komisioner KPU Provinsi Sulawesi Barat, dan komisioner KPU kabupaten, Jumat (11/12) di Mamuju.
“Secara umum penyelenggaraan Pilkada kita secara nasional berlangsung baik. Kita bisa membuktikan bukan hanya kepada masyarakat di Indonesia, tetapi juga kepada dunia internasional. Bahwa Indonesia bisa melaksanakan Pilkada di tengah pandemi yang di beberapa negara penyelenggaraannya ternyata mengakibatkan lonjakan kasus positif Covid-19,” jelasnya.
Kata dia, ketika KPU mendapatkan penilaian dari Satgas Covid-19 bahwa tingkat kepatuhan petugas kesehatan tinggi. Membuat KPU benar-benar lega. Karena beberapa hari menjelang hari H, semakin dekat, makin meningkat kekuatiran yang muncul.
“Gimana kalau orang-orang datang ke TPS-nya nggak mengikuti ketentuan jam kedatangan. Bagaimana kalau banyak yang nggak pakai masker. Gimana kalau nanti antrean masuk TPS-nya nggak teratur. Itu betul-betul membuat deg-degan. Karena akan dengan mudah kita dituding oleh masyarakat,” ungkapnya.
Ia menyampaikan, atas kerja teman-teman penyelenggara di semua divisi di provinsi dan kota, PPK, PSS sampai KPPS, ternyata apa yang diatur protokol kesehatan di PKPU 6, bisa dipahami dengan baik. Bisa diterapkan dengan baik. Dan penyelenggara bisa mendisiplinkan pemilih yang jumlahnya besar sekali. Kalau hanya mendisiplinkan jajaran mungkin tidak terlalu sulit, satu KPPS hanya 9 orang.
“Tapi mendisiplinkan pemilih di TPS yang jumlahnya ratusan itu, tantangannya jauh lebih berat. Tapi syukur alhamdulillah kita bisa memberi jawaban atas keraguan sebagian pihak yang selama ini menuding, kenapa KPU memaksakan Pilkada tetap dilaksanakan. Ya itulah jawaban kita,” ungkapnya.
Meskipun tidak sempurna ia menilai tentu ada banyak catatan, misalnya tentang berapa yang mungkin datang ke TPS. “Tentu mendisiplinkan 100 juta pemilih tidak mudah. Total pemilih Pilkada ini 100 juta lebih. Tetapi secara umum angkanya menggembirakan. (Rilis Hupmas).