Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia.com — Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Mamuju memiliki berpotensi besar untuk gi internasional. Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) siap melakukan pembinaan terhadap para petani sawit dan pelaku usaha kecil menengah
pengolah bahan sawit dan turunannya.
Manajer Riset UKM Center FEB Universitas Indonesia (UI) Permata Wulandari, Ph.D sebagai konsultan saat ditemui wartawan di Grand Maleo Mamuju menjelaskan, ada tiga daerah di luar Sumatera yang memiliki potensi pengembangan tanaman sawit yang telah dijadikan lokus. Mereka akan dibina pengembangannya oleh BPDP KS.
Yakni Kabupaten Pangkalanbun (Kalteng) dan Kabupaten Ketapang (Kalbar) serta Kabupaten Mamuju (Sulbar). Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis UI ini menjelaskan, saat ini pihaknya telah melakukan survei di dua titik di Kabupaten Mamuju. Yakni Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Tommo.
Hasilnya kata dia, sangat di luar dugaan, yang semula diprediksi data petani dan pelaku UKM turunan Sawit hanya dua ratusan, ternyata membludak hingga enam ratus. Dari data itu akan dirampungkan untuk selanjutnya dilakukan pembinaan dengan membuka bootcamp pelatihan pada Bulan April mendatang.
Bagi mereka, agar pengelolaan tanaman sawit tidak semata pada aspek pertanian dan perkebunannya. Namun dapat dikembangkan menjadi usaha lain. Dari produk turunan dari hasil tanaman sawit. Dicontohkanya yang paling menarik terdapat beberapa usaha kecil menengah yang telah berhasil mengolah produk turunan, dari tanaman sawit seperti pembuatan sabun, ataupun juga ada yang mengolah limbah pohon sawit menjadi kerajinan sapu.
Hal ini bisa dilakukan petani disela masa bercocok tanam agar tetap dapat melakukan kegiatan ekonomi. Dari sekian banyak petani dan UKM yang nantinya akan dibina secara khusus di tiga daerah tersebut, selanjutnya akan diseleksi menjadi 30 besar untuk di ikutkan ke Norwegia dalam rangka mengikuti pameran Internasional.
Permata Wulandari mengunci tujuan pembinaan dan pengembangan UKM berbasis tanaman sawit ini, bukan semata untuk menargetkan keikutsertaan pada Pameran di Oslo Norwegia. Namun bagaimana merangsang pertumbuhan ekonomi dan kesejahtraan masyarakat melalui pengembangan UKM dan perkebunan tanaman sawit.
“Bersyukurnya, malah banyak masyarakat petani yang tadi kita survei, justru tidak terlalu menghiraukan soal pamerannya di luar negeri, yang penting katanya mereka dapat pembinaan,” katanya, Selasa (10/3/2020).
Saat ditanya tentang UKM berbasis sawit di Mamuju yang paling menarik dan memiliki potensi UKM pembuatan sabun berbahan turunan sawit, pasalnya produk tersebut masih belum banyak dikembangkan di daerah lain.
Kepala Bidang Pemberdayaan UKM Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Kabupaten Mamuju Nursiah, yang mendampingi Tim Survei tersebut mengatakan, pihaknya akan segera memfasilitasi UKM tersebut dalam penyiapan dokumen yang diperlukan. Termasuk izin dari badan POM agar tidak menjadi penghalang, dapat bersaing di tingkat Nasional
“Ini PR bagi saya, dan akan segera kami fasilitasi,” pungkasnya.