Reporter: Sudirman Syarif
MAMUJU, mandarnesia — Kepolisian belum menemukan ada indikasi Pembakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) yang dilakukan perusahaan di Kabupaten Mamuju Tengah dan Mamuju.
“Sampai saat ini belum ada indikasi bahwa pembakaran lahan dilakukan oleh perusahaan sampai dengan saat ini, termasuk yang ada di Mamuju Tengah,” kata Kapolres Mamuju AKBP Mohammad Rivai Arvan kepada mandarnesia.com, Selasa (27/9/2019).
Disampaikannya, kebakaran yang terjadi di Tommo, Kecamatan Kalukku yang menghanguskan lahan sekitar 25 hektare sudah padam.
“Kebakaran yang terjadi kurang lebih 1 bulan terakhir, rata-rata lahan yang terbakar
kita dalami ternyata masyarakat yang membakar lahan itu sendiri. Alasannya macam-macam ada yang bersihkan lahan, ada yang mau cari kemiri,” jelasnya.
Tapi tujuannya, sambung dia, sebenarnya untuk kepentingan pribadi, tetapi berimbas terhadap tempat lain.
“Nah ini yang perlu kita paham, Jadi kalau sampai saat ini teman-teman tanyakan apa penyebab dan proses yang diselidiki untuk saat ini kebakaran lahan, hanya meminta keterangan kepada yang bersangkutan. Tujuan sebenarnya untuk memberikan pemahaman bahwa kegiatan mereka berbahaya,” sambungnya.
Makanya kata dia, giat sesuai perintah Kapolri, proaktif bukan respons. Aktif memberikan penyuluhan, pemahaman kepada masyarakat bahwa membakar lahan untuk menanam yang lain-lain atau membersihkan lahan dengan cara membakar itu salah dan sangat rawan.
“Selama ini sudah kita kerjakan, bentuknya pemahaman tentang efek kebakaran lahan. Kalau disengaja ada ancaman hukumannya,” tutupnya.